Hidayatullah.com—Sedikitnya lima migran tertembak di kota pelabuhan Calais, Prancis, dalam perkelahian massal yang melibatkan migran asal Eritrea dan Afghanistan.
Kantor berita Prancis AFP Kamis (1/2/2018) melaporkan bahwa empat remaja Eritrea berusia 16-18 tahun dalam kondisi kritis dan dilarikan ke rumah sakit guna menjalani operasi.
Orang kelima dilarikan ke kota besar terdekat Lille karena lukanya sangat parah.
Sedikitnya 13 orang lain terluka akibat pukulan tongkat besi, kata kantor kejaksaan setempat.
Perkelahian awal, yang berlangsung selama hampir dua jam, terjadi di bagian selatan pinggiran kota itu ketika para migran antri untuk mendapatkan bantuan makanan. Sekitar 100 orang Eritrea dan sekitar 30 orang Afghanistan terlibat dalam baku-hantam itu. Perkelahian massal terjadi ketika kelompok Afghanistan meletuskan tembakan, lapor AFP.
Perkelahian massal kedua kemudian terjadi di kawasan industri yang berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi kejadian pertama.
“Polisi turun tangan untuk melindungi kelompok Afghanistan yang menghadapi 150-200 migran Eritrea,” kata pejabat daerah setempat.
Pasukan keamanan Prancis dikerahkan ke daerah tersebut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Meskipun kamp pengungsi The Jungle di Calais sudah ditutup tahun 2016, tetapi banyak migran yang masih berkemah di pinggiran kawasan hijau itu untuk menanti giliran menyeberang ke Inggris. Kebanyakan migran yang masih tertahan di sana adalah anak-anak muda.
Organisasi-organisasi amal setempat memperkirakan jumlah mereka sekitar 800 orang, sedangkan pemerintah menyebut angka 550-600 orang.*