Hidayatullah.com—Perdana Menteri (PM) Libanon Saad al Hariri menyatakan pihaknya tidak dapat berbuat banyak terhadap militan Hizbullah, khususnya mengenai senjata yang dimiliki oleh kelompok Syiah itu, tulis Reuters.
Dalam sebuah wawancara terbaru dengan majalah Saudi Hariri menyatakan, Libanon tidak dapat berbuat banyak terhadap Syiah Hizbullah.
Hariri mengatakan menyelesaikan masalah senjata Hizbullah diperlukan solusi regional dan bukan solusi domestik. Hal ini dikarenakan Libanon “terlalu lemah” untuk berhadapan dengan kelompok Syiah Hizbullah.
Baca: PM Libanon Saad al-Hariri Mengundurkan Diri Salahkan Campur Tangan Iran
Hariri dalam wawacara itu juga menyalahkan Iran karena menggunakan Hizbullah untuk mengacaukan Libanon. Menurutnya, semua kekuatan yang dimiliki oleh Hizbullah saat ini berasal dari Iran.
“Solusi untuk senjata Hizbullah adalah solusi regional, bukan solusi domestik. Untuk itu, kami (Libanon) tidak dapat berbuat apa-apa tentang masalah ini,” ucap Hariri dalam wawancara itu.
“Hizbullah tidak memiliki kemampuan untuk mengelola sebuah negara. Kekuatan itu berasal dari senjata yang disediakan oleh Iran,” sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (27/11/2017).
Dia juga menolak pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani bahwa tidak ada keputusan yang bisa dibuat di Libanon tanpa keterlibatan Iran. “Rouhani tidak bisa melakukan intervensi terhadap apa yang ingin kita lakukan di Libanon,” tukasnya.
Baca: Anggota Hizbullah Pembunuh Rafik Hariri Mulai Disidang di Den Haag
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hariri menuding, kelompok garis keras Hizbullah harus berhenti mencampuri konflik dalam negeri dan menerima kebijakan netral untuk mengakhiri krisis politik di Libanon.
Milisi Syiah Hizbullah yang didukung Iran, merupakan bagian dari pemerintah Libanon, ikut berperang bersama rezim keji Bashar al-Assad di Suriah dan di Iraq melawan Daesh.
Negara Teluk menuduh kelompok Syi’ah itu juga mendukung kelompok pemberontak Syiah al Houthi di Yaman yang menduduki Istana Yaman juga mendukung militan gari keras di Bahrain.
“Saya tak menginginkan sebuah partai politik dalam pemerintahan saya yang mengganggu Negara-negara Arab terhadap Negara Arab lainnya,” kata Hariri dalam sebuah wawancara disiarkan CNews Prancis.*