Hidayatullah.com–Arab Saudi hari Sabtu (04/11/2017) telah berhasil mencegat rudal balistik di dekat bandara internasional Riyadh setelah diluncurkan dari Yaman yang terkena dampak Perang Yaman.
“Malam ini sebuah rudal balistik ditembakkan dari daerah Yaman ke Kerajaan Arab Saudi,” kata juru bicara koalisi Turki al-Maliki, seperti dikutip AFP dari Saudi Press Agency. “Rudal itu diluncurkan dengan sasaran warga sipil dan daerah permukiman, puing rudal itu mendarat di daerah tak berpenduduk di bandara dan tak ada yang cedera.”
Insiden tersebut disebabkan ketegangan antara kelompok militer Saudi dan pemberontak Syiah al Houthi yang didukung oleh Iran.
Serangan rudal tersebut pertama kali ditargetkan oleh pemberontak Syiah di jantung Ibu Kota Arab Saudi, yang menekankan ancaman yang lebih serius yang ditimbulkan oleh Perang Yaman.
Baca: Iran Akui Bekali Senjata Milisi Syiah Houthi Serang Arab Saudi
Warga Riyadh sendiri melaporkan mendengar suara dentuman keras dekat bandara saat rudal itu ditembak jatuh. Otoritas setempat mengklaim tak ada kerusakan berarti dan korban jiwa akibat peristiwa itu.
“Rudal tersebut diluncurkan dan ditargetkan di daerah-daerah yang dihuni oleh banyak penduduk, namun puing-puing dari rudal tersebut jatuh ke daerah yang tidak berpenghuni di bandara dan tidak ada korban luka dilaporkan,” kata al Maliki.
Pemberontak Syiah al Houthi meluncurkan rudal dari wilayah Yaman, sekitar 1.200 kilometer (750 mil) dari Riyadh, yang ditujukan untuk menyerang bandara tersebut, lapor saluran televisi Houthi Al-Masirah.
“Ibu kota negara yang terus menembaki kami, menargetkan rakyat sipil tidak bersalah, tidak akan lolos dari rudal kami,” kata juru bicara milisi pemberontak Syiah al Houthi dikutip Aljazeera, Ahad. Pemberontak Syiah mengatakan mereka melepaskan rudal Burkan 2-H jenis Scud yang memiliki jangkauan lebih dari 800 km menuju Kota Riyadh.
ohammed Abdul Salam, juru bicara kelompok Houthi, mengancam akan meningkatkan operasi di perbatasan Yaman-Saudi Arabia dan menargetkan serangan jauh ke wilayah Saudi Arabia.
“Pihak Saudi yang memulai perang. Respons kami akan terus dan meningkat dengan target jauh ke wilayah Saudi Arabia, kawasan militer di mana pesawat jet mereka terbang, atau pos militer di dalam teritori Yaman,” kata Abdul Salam.
“Abu Dhabi dan target kami yang lain, sejauh ini adalah target militer. Negara mana pun yang menargetkan Yaman akan dibalas oleh tembakan rudal kami,” katanya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Otoritas penerbangan Riyadh mengatakan bandara tersebut terus beroperasi seperti biasa dan tidak terpengaruh.
Serangan rudal ini bukan pertama kali dilontarkan milisi Syiah. Sebelumnya, Juli lalu, sebuah rudal balistik ditembakkan dari Yaman dan jatuh dekat Kota Makkah, sebulan sebelum pelaksanaan ibadah haji.
Di provinsi perbatasan dengan Yaman, di Jizan dan Najran, ribuan mortir dan roket telah menghancurkan sekolah, masjid, dan rumah-rumah.
Perang Yaman bermula tahun 2015, tatkala pemberontak Syiah al Houthi yang didukung Iran menjatuhkan pemerintah sah dipimpin Presiden Abd-Rabbu Mansyur Hadi menduduki istana, membubarkan parlemen dan membentuk “komisi keamanan”. Hadi kemudian melarikan diri meminta bantuan Riyadh hingga Kerajaan Arab Saudi bernama Negara Teluk yang sunni membentuk koalisi gabungan menyerang pemberontak Syiah al Houthi dengan tujuan mengembalikan ke kursi presiden Mansyur Hadi.*