Gugatan class action yang diajukan mewakili ribuan pekerja Google di California. Raksasa teknologi itu saat ini masih menjalani pemeriksaan kasus bias gender oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat.
Dalam masalah hukum teranyar yang melilit Google ini, tiga wanita bekas karyawan memasukkan gugatan mereka pada hari Kamis (14/9/2017), menuding perusahaan itu melakukan diskriminasi gaji dan jabatan terhadap wanita.
Menurut penggugat, perusahaan berbasis di California itu memberikan gaji lebih rendah kepada karyawan wanita dibanding pria untuk pekerjaan yang sama. Tidak hanya itu, karyawan wanita cenderung ditempatkan di posisi pekerjaan yang prospek promosinya kurang bagus.
Saat ini sebenarnya Google sedang menjalani pemeriksaan oleh Departemen Tenaga Kerja AS atas tuduhan pembayaran gaji berdasarkan diskriminasi gender. Penyelidikan ini bermula dari audit tahun 2015, yang mendapati bahwa pekerja wanita diupah lebih rendah dibanding para pria di hampir setiap posisi pekerjaan di perusahaan itu.
Tiga wanita yang menjadi penggugat pernah bekerja di bagian yang berbeda di perusahaan Googgle. Mereka memilih berhenti dari pekerjaannya di Google setelah ditempatkan di posisi baru tetapi dengan gaji lebih rendah dibanding sejawat pria.
“Saya tampil ke muka untuk mengoreksi masalah bias gender yang sudah berurat berakar di Google,” kata Kelly Ellis, salah satu penggugat, dalam pernyataannya seperti dikutip Deutsche Welle.
Ellis berhenti bekerja di Google pada tahun 2014, setelah perusahaan itu mempekerjakan seorang insinyur pria yang memiliki keterampilan dan pengalaman kerja yang sama dengannya, dan orang tersebut diberi posisi serta gaji lebih tinggi, sementara dirinya tidak diberi kesempatan untuk naik jabatan meskipun laporan kinerjanya sangat baik.
Gugatan ini mewakili ribuan pekerja Google di California yang mengalami hal serupa.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Sementara Google telah menjadi inovator perusahaan teknologi mutakhir, tetapi rupanya perlakuannya terhadap pekerja wanita belum juga memasuki abad ke-21,” sindir Kelly Dermody, salah satu pengacara pihak penggugat.
Google mengatakan akan mengkaji gugatan tersebut, seraya menegaskan keberatan dengan gugatan utamanya.
Jubir Google, Gina Scigliano, mengatakan bahwa tingkat jabatan dan promosi ditentukan oleh sebuah komite yang melakukan penilaian secara ketat dan seksama, dan keputusan yang dibuat harus dipastikan tidak ada bias gender di dalamnya.*