Hidayatullah.com—Pihak berwenang di Sydney mulai mengenyahkan ‘kota tenda’, yang menyulut perdebatan masalah tunawisma di Australia, menyusul diterapkannya peraturan hukum baru.
Orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal sudah berkemah di kawasan Martin Place, pusat kota Sydney, selama lebih dari enam bulan.
Anggota-anggota dewan legislatif di negara bagian New South Wales berargumen bahwa keberadaan tenda-tenda itu tidak memiliki izin dan dapat membahayakan keselamatan publik. Mereka memberikan wewenang kepada polisi untuk mengenyahkan tenda-tenda, tetapi tunawisma penghuninya mulai mengosongkan tempat itu pada hari Jumat (11/8/2017), lapor BBC.
Sebagian tunawisma mengaku tidak tahu ke mana harus pergi.
Seorang pria yang dianggap sebagai “wali kota” tidak resmi kota tenda itu, Lanz Priestly, mengatakan sebagian orang pergi ke “tempat temannya” atau ke “halaman belakang rumah temannya,” tapi sebagian orang lainnya sama sekali tidak mempunyai pilihan seperti itu.
Perdebatan perihal tindakan apa yang harus diambil terhadap kota tenda itu berlangsung selama berbulan-bulan, di tengah ketegangan politik antara pemerintah negara bagian New South Wales dan Dewan Kota Sydney.
Keberadaan tenda-tenda itu di pusat kota juga menyulut perdebatan meluas tentang masalah tunawisma di Sydney, yang memiliki masalah rumah terjangkau paling buruk kedua sedunia, menurut laporan 13th Annual Demographia International Housing Affordability Survey yang dirilis The New Zealand Initiative pada kuartal ketiga 2016.
Hari Rabu (9/8/2017), negara bagian NSW meloloskan legislasi baru yang memberikan kewenangan kepada aparat kepolisian untuk mengenyahkan apa-apa yang dianggap mengganggu di daerah itu. Undang-undang itu berlaku efektif hari Jumat pekan ini.
“Masalah tunawisma adalah tantangan besar dalam komunitas kami dan saya bangga dengan rekam jejak pemerintah kita dalam membantu orang-orang yang paling rentan dalam masyarakat, dan tentu saja masih banyak yang perlu dilakukan dalam hal itu,” kata Menteri Utama New South Wales Gladys Berejiklian dalam sebuah pernyataannya awal pekan ini.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Namun kami tidak akan membiarkan para pemrotes bermain politik dalam masalah tersebut,” imbuhnya.
Priestly mengatakan pihak berwenang tidak menanggapi masalah tunawisma secara serius.
“Mereka tidak melihat kepada orang-orangnya, tetapi justru melihat tenda-tendanya,” ujar Priestly kepada Daily Telegraph.
Lebih dari 105.000 orang hidup menggelandang karena tidak memiliki rumah di seluruh penjuru negeri, menurut data Homelessness Australia.*