Hidayatullah.com–Pemerintah komunis China secara resmi membuka pangkalan militer di luar negeri pertamanya di Republik Djibouti hari Selasa.
Upacara pengibaran bendera dilakukan hari ini bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke-90 pasukan PLA negara itu.
Kapal-kapal yang mengangkut tentara China tengah berlayar ke Djibouti di Tanduk Afrika dalam perjalanan menuju Djibouti setelah bertolak dari Zhanjiang, Provinsi Guangdong, Selasa (11/7/2017).
Peringkat Djibouti yang strategis berdekatan Samudra Hindia akan menjadi pusat ‘rantai mutiara’ bagi militer China yang mengikat India, Bangladesh, Myanmar dan Sri Lanka.
Logistik militer di Djibouti yang mulai dibangun sejak tahun lalu itu akan digunakan untuk mengisi kembali pasokan kapal militer yang terlibat dengan misi-misi kemanusiaan dan perdamaian sekitar Yaman dan Somalia.
Basis militer di Djibouti ini adalah yang pertama dari jenisnya milik China di luar negara itu.
Baca: Sri Lanka Negara Asia Pertama Masuk Perangkap Utang China
Sebuah stasiun radio lokal melaporkan lebih 300 orang menghadiri upacara pembukaan termasuk Wakil Komandan Angkatan Laut China, Tian Zhong dan Menteri Pertahanan Djibouti.
Ia juga akan mendukung upaya China mengontrol perairan Somalia dan Yaman selain melindungi bantuan kemanusiaan internasional yang melalui daerah itu.
Perkembangan ini juga menunjukkan bahwa Presiden China Xi Jinping dicanangkan memodernisasi proyek militer dan mengembangkan kemampuan militer China beroperasi dari jauh.
Sebagaimana diketahui, Djibouti yang berada di antara Ethiopia, Eritrea, dan Somalia juga terdapat pangkalan militer negara Amerika Serikat, Jepang, dan Prancis.
Tidak disebutkan pula kapan pangkalan militer tersebut akan dioperasikan.
Otoritas China mengatakan, pangkalan militer yang akan berfungsi sebagai pangkalan pendukung itu akan digunakan untuk kepentingan penjaga perdamaian dan bantuan kemanusiaan di kawasan Afrika dan Asia Barat.
Baca: Bahaya Laten Migrasi Buruh China ke Indonesia
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
China telah menggenjot investasi di Afrika dan sekaligus meremajakan militernya.
Djibouti, negara kecil di Tanduk Afrika, dipilih karena lokasinya terletak di dekat rute pelayaran yang sibuk.
Negara itu juga dianggap sebagai negara yang stabil di kawasan yang pada umumnya bergolak.
Pada 2015, dalam KTT negara-negara Afrika, China berjanji akan mengucurkan dana investasi 60 miliar dollar AS atau sekitar Rp 802 triliun untuk pembangunan Afrika.*