Sambungan artikel PERTAMA
Tahukah engkau bahwa ada ibu-ibu Saudi, Emirat Arab, Bahrain yang dipaksa meninggalkan suami-suami dan anak-anak mereka yang bernegarakan Qatar karena fatwamu?
Tahukah engkau bahwa kegundahan, kesedihan, kesengsaraan, telah menguasai lebih dari 12.000 pasangan suami-istri, ditambah anak-anak, kerabat, dan sahabat mereka karena fatwamu?
Tahukah engkau bahwa teriakan anak-anak, rengekan bayi-bayi, tangisan para kerabat pecah karena perpisahan yang mana hati mereka menjadi tanggung jawabmu? Maka dimana kebaikan itu?
Tahukah engkau bahwa mereka akan berubah menjadi pembeci syariat dan penjunjungnya, marah terhadap masyarakat dan peraturan, muak terhadap ulul amri?
Engkau tanamkan dalam diri mereka kebencian terhadap negeri dan pemimpinnya, kemudian engkau bertanya dari mana datangnya terorisme?
Dahulu kita bermimpi menjadi sebab persatuan, menghilangkan perselisihan dan menyatukan antar saudara.
Dahulu kita bermimpi untuk menjadi penasehat yang amanah terhadap waliyyul amri sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaiho wasallam.
Dahulu kita bermimpi untuk menghalangi kedzoliman waliyyul amri apabila mereka berbiat dzolim, sebagai bentuk amal dari sabda Nabi:
(انصر أخاك ظالماً أو مظلوماً)، قالوا عرفنا كيف ننصره مظلوماً فكيف ننصره ظالماً؟ قال: (أن ترده عن ظلمه)
Dahulu kita mengira bahwa kalian menghalangi waliyyul amri yang menyulut api muqotho’ah atas saudara mereka di Qatar secara dzolim atas kedzoliman dan permusuhan mereka.
Baca: Mesir Tangkap Putri dan Menantu Syeikh Yusuf al-Qaradhawi
Adapun engkau berjalan bersama mereka, membenarkan kedzoliman mereka, dan berfilsafat atas permusuhan mereka, maka ini berlawanan dengan perintah Allah dan rasul-Nya.
Bukankah engkau telah membaca firman Allah:
إنما المؤمنون إخوة فأصلحوا بين أخويكم واتقوا االله لعلكم ترحمون
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat. (QS al-Hujurat [49]: 10).
Bukankah engkau telah membaca:
وتعاونوا على البر والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya [al-Mâidah/5:2]
Maka dimanakah engkau letakkan muqoto’ah atas masyarakat Muslim, tetangga dekat, di Bulan Rahmah ini?
Di “البر والتقوى” atau di “الإثم والعدوان“?
Bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdabda:
المسلم أخو المسلم لا يظلمه ولا يسلمه ولا يخذله ولا يحقره
Bukankah syariat melarang memutuskan hubungan antar saudara lebih dari 3 hari? Mengingkari perbuatan keduanya dan yang orang yang terbaik adalah yang mendahulukan salam?
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Baca: Persatuan Ulama Palestina Kecam Penyebutan Syeikh Qaradhawi dalam ‘Daftar Teroris’
Bukankah sifat seorang Muslim adalah pengasih sayang terhadap sesama, maka apakah muqotho’ah adalah bentuk kasih sayang?
Bukankah sifat seorang Muslim adalah “mendahulukan kebaikan atas orang lain daripada diri mereka meski mereka sendiri membutuhkan”?
Bagaimana engkau bisa lalai dari dalil-dalil yang jelas ini padahal engkau sedang berfatwa?
Kami mengharap kepadamu dan kepada seluruh ummat Islam untuk menarik kembali fatwa-fatwa kalian yang bertentangan dengan kitab, sunnah dan ijma’. Dan perlu engkau ketahui bahwa mempersatukan dan melenyapkan sebab-sebab permusuhan antar saudara adalah bentuk pengamalan dari:
واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا
Aku memohon kepada Allah agar memberi kita hidayah untuk beramal baik dan terbaik, serta memberimu taufik dalam urusan umat Islam.*/Aa