Hidayatullah.com–Pemerintah Qatar mengecam tindakan Arab Saudi, Bahrain, Mesir, Uni Emirat Arab, Yaman, Libya dan Maladewa karena dinilai ‘mengambil tindakan sembrono’ memutuskan hubungan diplomatik.
“Langkah-langkah yang tidak wajar dan berdasarkan tuntutan palsu dan tidak berasas,” kata Kementerian Luar Qatar dalam satu pernyataan, merujuk kepada langkah-langkah yang belum pernah diambil oleh Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Yaman dan Mesir sebelumnya.
“Tujuannya adalah jelas, dan ia adalah untuk mencemari kedaulatan di negeri ini. Ini dengan sendirinya adalah melanggar kedaulatannya (Qatar) sebagai sebuah negara,” katanya.
Baca: Bahrain, Arab Saudi, UEA dan Mesir Putuskan Hubungan dengan Qatar
Negeri tuan rumah Piala Sepak Bola Dunia 2022 itu mengatakan kelima Negara Teluk telah tertakluk kepada “kampanye hasutan berdasarkan pemalsuan, yang mencerminkan niat untuk mencederai Qatar,” dikutip Channel News Asia.
“Target mereka jelas, yaitu ingin mengontrol negara ini (Qatar). Aksi tersebut telah mencemari kedaulatan Qatar sebagai sebuah negara,” tambah pernyataan tersebut.
Sikap Negara-Negara Teluk dan Negara Arab memutuskan hubungan darat, laut dan udara dengan Qatar diduga ‘tidak akan mempengaruhi sikap rakyat Qatar’.
“Pemerintah Qatar akan mengambil tindakan yang tepat untuk menggagalkan upaya merusak masyarakat dan ekonomi Qatar,” tambah pernyataan tersebut.
Pasca kasus ini perusahaan penerbangan domestik, Qatar Airways telah menangguhkan semua penerbangannya ke Arab Saudi, begitu sebaliknya.
Sementara Turki dan Iran mendesak Qatar supaya mengadakan ‘dialog khusus’ dengan negara-negara Teluk untuk memulihkan hubungan diplomatik mereka.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, pihaknya bersedih dengan perpecahan yang terjadi antara Qatar dengan sebagian besar Negara Arab yang lain saat ini.
“Kami melihat ketenangan di kawasan Teluk sebagai kesatuan dan kesetiakawanan kami,” kata Cavusoglu dalam jumpa pers pada Senin lalu seperti dilansir Reuters, Senin 5 Juni 2017.
Baca: Turki Siap Memfasilitasi Negara yang Berseteru dengan Qatar Berdialog
“Tentu saja, negara memiliki beberapa masalah, tapi pembicaraan harus dilakukan dalam setiap keadaan agar masalah dapat diselesaikan secara damai. Kami sedih melihat gambaran saat ini dan akan memberikan dukungan apa pun untuk pemulihannya,” ujar Cavusoglu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebagaimana diketahui, pemutusan hubungan diplomatik terhadap Qatar bermula dari unggahan kantor berita Qatar yang konon memuat komentar dari Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, sekitar dua pekan lalu. Emir Qatar itu mengkritik kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Iran. Dia juga menyanjung negara Syiah tersebut sebagai kekuatan Islam.
Sementara Negera-negara Teluk yang merupakan musuh bebuyutan Iran –termasuk Saudi, Bahrain, Mesir, dan UEA– langsung memblokade media-media Qatar, termasuk Aljazeera.
Pemerintah Qatar mengklaim berita kontroversial itu muncul karena kantor berita mereka telah diretas dan meminta semua pihak untuk tenang.
Namun pengakuan Qatar tak membuat negara-negara tetangganya percaya. Ketegangan di negara-negara Teluk dan sekitarnya itu akhirnya pecah kemarin. Bahrain, Arab Saudi, Mesir, UEA, Yaman, pemerintah Libya wilayah Timur, Maladewa dan Mauritius, menuding Qatar mendukung terorisme.*/Nashirul Haq AR