Hidayatullah.com—Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vucic mencatat kemenangan dalam pemilihan presiden negara itu, dengan 55% suara, sehingga tidak perlu menjalani putaran kedua.
Vucic akan dilantik sebagai kepala negara Serbia yang baru pada akhir Mei 2017. Namun, diduga dia masih tetap akan mengendalikan partainya, Partai Kemajuan, yang menguasai pemerintahan saat ini.
“Bagi saya penting pemilihan ini menunjukkan bahwa sebagian besar warganegara Serbia memilih kelanjutan upaya bergabung dengan Uni Eropa sambil memelihara hubungan dekat dengan China dan Rusia,” kata Vucic kepada para pendukungnya seperti dilansir Euronews Senin (3/4/2017).
Sebagai presiden, Vucic akan memiliki lebih sedikit kekuasaan formal, di antaranya wewenang untuk mengembalikan legislasi ke parlemen guna dipertimbangkan ulang.
Namun, dia diyakini akan menunjuk seorang sekutu politik yang loyal kepadanya sebagai perdana menteri untuk memastikan kebijakan-kebijakannya dilanjutkan oleh kabinet yang baru, seperti yang dilakukan dulu oleh Presiden Boris Tadic (dari Partai Demokrat) antara tahun 2000 sampai 2012.
Sementara itu, kekalahan telak dialami oleh politisi oposisi Sasa Jankovic, yang hanya mendulang 16 persen suara. Hasil pilpres ini sangat memalukan bagi mantan aktivis pembela HAM tersebut, yang menuding Vucic dari tahun ke tahun semakin otoriter.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hal mengejutkan terjadi pada Luka Maksimovic. Komedian satir itu sanggup mengumpulkan suara 9% dari orang-orang yang merasa kecewa kepada para politisi di negara terbesar pecahan Yugoslavia itu.*