Hidayatullah.com—Aktivis-aktivis anti aborsi yang berkumpul di Washington DC untuk mengikuti unjuk rasa tahunan March for Life mendapatkan dukungan dari wakil presiden baru Mike Pence.
Ribuan orang Amerika hari Jumat (27/1/2017) mengikuti aksi protes yang digelar setiap tahun itu, memperingati keputusan legalisasi aborsi oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat.
“Kehidupan menang lagi di Amerika,” kata Wapres Mike Pence memberikan dukungan kepada demonstran. Pence adalah pemimpin negara AS pertama yang pernah mengikuti aksi protes semacam itu, lapor BBC.
Ronald Reagen dan George W. Bush juga pernah memberikan dukungan serupa saat menjabat presiden, tetapi dukungannya kepada para aktivis yang sedang menggelar aksi hanya disampaikan lewat telepon.
Jeanne Mancini, presiden March for Life, mengatakan 58 juta aborsi telah dilakukan di Amerika Serikat sejak MA melegalisasikannya pada 1973.
“Kami tidak ingin menghakimi mereka. Kami ingin membantu mereka,” kata Joi Hulecki, 63, seorang perawat dari Orlando, Florida.
“Kami menganggap diri kami sebagai pro-wanita juga,” imbuhnya.
Saat menjabat sebagai gubernur negara bagian Indiana, Pence menandatangani sejumlah peraturan yang membatasi praktek aborsi.
Penasihat senior Gedung Putih Kellyanne Conway juga memberikan dukungan kepada demonstran kemarin.
Conway menjadi perempuan Amerika pertama yang berhasil menangani kampanye presiden, ketika dia membantu Donald Trump memenangi pemilu November 2016.
Dia mengatakan Trump dan Pence “berdiri di sini bersama kalian,” seraya menambahkan bahwa keduanya akan memberikan perhatian lebih terhadap masalah itu.
Kelompok anti aborsi di Amerika Serikat selalu mendapat dukungan. Mereka semakin bertenanga setelah politisi-politisi Partai Republik tahun lalu menguasai kursi di senat dan kongres. Politisi Partai Republik cenderung menolak aborsi, dibanding sejawat mereka dari Partai Demokrat.
Trump di masa lalu pernah mengatakan bahwa dirinya mendukung hak perempuan untuk melakukan aborsi. Namun, saat kampanye presiden tahun lalu dia mengatakan bahwa pandangannya soal itu “telah berevolusi.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dalam sebuah wawancara, dia mengatakan bahwa dirinya mendukung adanya semacam hukuman untuk wanita pelaku aborsi. Akan tetapi, beberapa jam kemudian Trump kembali berubah sikap.
Unjuk rasa tahun ini berlangsung beberapa hari sebelum Trump mengumumkan calon ketua Mahkamah Agung AS yang baru.
Presiden AS dari Partai Republik itu kabarnya sudah membuat janji tertulis kepada para penentang aborsi bahwa dia akan menunjuk hakim yang menentang aborsi.
Trump juga berjanji akan menandatangani larangan nasional aborsi untuk kehamilan 20 minggu, kata para aktivis.*