Hidayatullah.com—Pimpinan perusahaan periklanan terbesar di Jepang, Dentsu, menyatakan akan meletakkan jabatannya menyusul kasus bunuh diri seorang pegawai yang telah bekerja lembur ratusan jam.
Tadashi Ishii mengatakan akan meletakkan jabatannya pada bulan Januari, lapor BBC Rabu (28/12/2016).
Matsuri Takahashi, 24, bunuh diri pada bulan Desember 2015 dan dalam surat yang ditinggalkan untuk ibunya dia bertanya, “Mengapa semua harus begitu sulit?”
Wanita muda itu bekerja di Dentsu sejak bulan April 2015 dan tidak lama kemudian mulai bekerja lembur 100 jam sebulan.
Dentsu sejak lama ditekan untuk mengurangi jam kerja lembur para pegawainya, dan pada bulan November lalu perusahaan tersebut digeledah regulator perburuhan.
Pada bulan September, pemerintah Jepang menyatakan bahwa kematian Takahashi disebabkan terlalu banyak kerja lembur. Wanita itu baru pulang ke rumah pada pukul 5 pagi setelah sepanjang hari dan malam bekerja di kantor.
“Ini adalah sesuatu yang seharusnya tidak pernah dibiarkan terjadi,” kata Ishii, yang menjabat pimpinan eksekutif Dentsu sejak 2011, hari Rabu kemarin.
Meskipun akan mengundurkan diri pada awal tahun, Ishii masih akan berada di Dentsu sampai akhir Maret 2017.
Sementara Dentsu berusaha memangkas kerja lembur, dengan cara mematikan lampu-lampu di kantor pada pukul 10 malam, perusahaan itu mengakui bahwa lebih dari 100 pekerjanya masih lembur hingga 80 jam sebulan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kematian akibat kelelahan bekerja di Jepang sangat umum terjadi, sampai-sampai ada istilah khusus “karoshi” untuk menyebutnya. Menurut data pemerintah Jepang, sekitar 2.000 orang setiap tahun bunuh diri karena terlalu banyak bekerja lembur.*