Hidayatullah.com—Samsung mendesak para pemilik Galaxy Note 7 untuk mematikan perangkatnya, sementara pihaknya menyelidiki laporan tentang kebakaran yang dialami ponsel pintar yang menjadi pengganti Note 7.
Perusahaan asal Korea Selatan itu juga mengatakan akan menghentikan seluruh penjualan Galaxy Note 7, lapor BBC Senin (10/10/2016).
Samsung mengatakan keselamatan konsumen menjadi prioritas utama dan pihaknya berusaha mengatasi situasi tersebut.
Bulan September lalu, Samsung menarik kembali 2,5 juta ponsel Galaxy Note 7 menyusul laporan tentang baterai-baterainya yang meledak. Namun, tidak lama kemudian Samsung menyakinkan konsumennya bahwa kerusakan pada perangkat tersebut telah diperbaiki sehingga aman untuk digunakan.
Akan tetapi, beberapa hari kemudian, seorang pria di Kentucky, Amerika Serikat, mengatakan asap mengepul di kamarnya saat dia bangun tidur. Asap itu berasal dari perangkat Note 7. Beberapa hari setelah kejadian tersebut, satu penerbangan domestik di Amerika Serikat harus melakukan evakuasi setelah ponsel Note 7 milik seorang penumpangnya mengeluarkan asap.
“Konsumen pemilik Galaxy Note 7 yang asli atau perangkat pengganti Galaxy Note 7 harus mematikannya dan berhenti menggunakan alat itu dan mengambil ganti rugi yang tersedia,” kata Samsung.
Perusahaan asal negeri ginseng itu mengatakan 45.000 Note 7 telah terjual di Eropa lewat preorder, kebanyakan di Inggris. Lebih dari 75 persen dari perangkat yang dibeli telah diganti dengan Note 7 yang katanya telah diperbaiki atau perangkat buatan Samsung lainnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain produk ponsel pintar, mesin cuci buatan Samsung yang dijual di kawasan Amerika Utara juga belum lama ini dikabarkan meledak.*