Hidayatullah.com—Hasil Muktamar Ahlussunah Wal Jamaah di Checknya yang dihadiri Grand Syeikh Al Azhar, Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmad al-Thayyib merekomendasikan pentingnya memiliki televisi Islam.
Muktamar bertajuk “Siapakah Ahlussunnah Wal Jamaah? Penjelasan Manhaj Ahlussunnah Wal Jamaah; Akidah, Fikih dan Akhlak serta Dampak Penyimpangan darinya di Tataran Realitas” yang diselenggarakan hari Kamis (25/06/2016) dihadiri Grand Shaikh Al-Azhar, para mufti dan lebih dari dua ratus ulama seluruh dunia.
Berikut poin-poin hasil dari muktamar:
1- Membuat channel TV di Rusia untuk menyampaikan citra Islam yang benar kepada masyarakat dan memerangi ekstremisme dan terorisme.
2- Menyadarkan kembali berbagai lembaga pendidikan Islam yang besar akan jati dirinya, sejarah dan metodologi pendidikan mereka yang otentik dan klasik, dan kembali mengajarkan lingkaran ilmu pengetahuan yang integral, yang dapat melahirkan para ulama yang mampu membimbing umat, membantah berbagai fenomena penyimpangan pemikiran, dan menyebarkan ilmu pengetahuan dan perdamaian, serta menjaga tanah air.
3- Perlunya memberikan kepedulian dan perhatian kepada berbagai media sosial, dan mengerahkan kemampuan dan keahlian yang diperlukan untuk ikut mewarnai dan memberikan dampak yang kuat di media-media tersebut.
4- Meningkatkan kadar perhatian dan kepedulian untuk mengajarkan semua bidang ilmu Islam, khususnya ilmu ushul fikih dan ilmu kalam (akidah) untuk meluruskan cara pandang dan pemikiran serta membantah wacana takfir dan ateisme.
5- Membangun Pusat Ilmiah yang kuat di Republik Chechnya untuk memantau dan mempelajari aliran-aliran kontemporer dan konsep-konsepnya, dan membuat data terpercaya untuk membantu membantah dan mengkritik secara ilmiah terhadap pemikiran ekstrem dan berbagai wacananya. Dan para hadirin di Muktamar mengusulkan pusat ilmiah ini bernama “tabshir” (pencerahan).
6- Perlunya meningkatkan kerjasama antara berbagai lembaga pendidikan yang bergengsi, seperti Al-Azhar asy-Syarif, Al-Qarawiyyin dan Zaitouna, serta pusat-pusat ilmu pengetahuan dan penelitian, dengan lembaga-lembaga keagamaan dan ilmiah di Federasi Rusia.
7- Pentingnya membuka sistem belajar-mengajar jarak jauh untuk menyebarkan ilmu yang benar, di mana sistem itu akan dapat melayani orang-orang yang ingin belajar namun terkendala pekerjaan mereka dari mengikuti pendidikan secara formal.
8- Memberikan saran kepada pemerintah akan pentingnya mendukung lembaga-lembaga keagamaan dan instansi-instansi pendidikan yang moderat, dan memperingatkan akan bahaya apa yang dilakukan beberapa pemerintah yang bermain kebijakan dengan mengadu domba wacana keagamaan dengan wacana yang lain. Karena itu justru akan semakin menambah kecemasan masyarakat, dan memecah persatuan mereka.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
9- Para peserta merekomendasikan instansi-instansi Ahlussunnah yang besar – Al-Azhar dan semisalnya- untuk memberikan beasiswa bagi muslim Rusia yang ingin belajar ilmu-ilmu syariat.
10- Para peserta merekomendasikan agar muktamar penting ini diselenggarakan secara berkala, untuk senantiasa mengkhidmah tujuan mulia ini, dan mengikuti berbagai tantangan yang muncul dan menghadapinya.
11- Pembentukan sebuah komite untuk memantau pelaksanaan hasil dan rekomendasi yang terkandung dalam pernyataan ini.
Dkutip ruwaqazhar.com, peserta juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Kantor Kepresidenan atas kerjasam yang baik dengan para penyelenggara, Yayasan Sosial Daerah atas nama Pahlawan Rusia Syaikh al-Syahid Ahmed Kadyrov, Yayasan Sosial yang mendukung budaya Islam, ilmu pengetahuan dan pendidikan, Yayasan Tabah, dan seluruh yang berpartisipasi dalam mengurus dan mengatur muktamar ini.*