Hidayatullah.com–Badan HAM yang diakui pemerintah Mesir hari Ahad (03/07/2016) dikutip Voice of America telah menerima laporan penyiksaan dan penghilangan paksa, mencerminkan temuan sebelumnya oleh organisasi hak asasi (HAM) lokal dan internasional.
Dalam penilaian yang jauh dari kritis dibanding organisasi yang lebih independen, kepala Dewan HAM Nasional Mohammed Fayek mengatakan organisasinya juga menerima keluhan tentang kondisi buruk dalam penjara. Ia mengatakan, organisasinya secara resmi mencatat tiga kasus di mana pihak berwenang menyiksa tahanan sampai mati.
Pihak berwenang melancarkan tindakan keras yang luas terhadap pembangkang setelah militer menggulingkan Presiden Mesir Mohammad Mursi tahun 2013. Sudah ribuan orang, terutama pendukung Mursi, dan juga sejumlah aktivis sekuler terkenal, dipenjara.
Menurut aktivis HAM, polisi di bawah Presiden Abdul-Fattah al-Sisi, yang sebagai menteri pertahanan memimpin penggulingan Mursi, bertindak nyaris tanpa ampun, menyiksa tersangka dan tahanan serta melakukan penangkapan secara acak.
Nadeem Center, yang menyediakan konseling bagi para korban penyiksaan, mendokumentasi sekitar 600 kasus penyiksaan oleh polisi tahun 2015. Dikatakan, 500 orang tewas oleh pasukan keamanan tahun itu, termasuk 100 yang meninggal dalam tahanan resmi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kementerian Dalam Negeri mengatakan ekses yang timbul itu dilakukan minoritas kecil yang harus bertanggungjawab.
Al-Sisi, yang terpilih hampir setahun setelah penggulingan Mursi, mengatakan catatan HAM Mesir seharusnya tidak dinilai dengan standar Barat.*