Hidayatullah.com—Front Polisario mengumumkan kematian Muhammad Abdulaziz,.ketuanya yang lama menduduki puncak kepemimpinan pergerakan di wilayah Sahara Barat itu.
Front Polisario yang dipimpin Abdulaziz berpuluh-puluh tahun memperjuangkan kemerdekaan atas wilayah sengketa di Sahara Barat dekat Maroko.
Dilansir Euronews Selasa (31/5/2016) Sahara Press Service mengabarkan bahwa Abdulaziz, yang wafat di usia 68 tahun, sejak lama menderita sakit.
Maroko mengambil alih sebagian besar wilayah yang disengketakan itu pada 1975. Namun, Front Polisario pimpinan Abdulaziz mengatakan wilayah tersebut milik mereka dan kelompok itu memulai perang gerilya.
Sejak gencatan senjata yang disponsori Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1991, Polisario berbasis di Aljazair.
Polisario adalah kependekan dari Popular de Liberación de Saguía el Hamra y Río de Oro dalam bahasa Spanyol. Dalam bahasa Arab kelompok itu dikenal dengan nama Al-Jabhat Al-Sha’abiyah Li-Tahrir Saqiya Al-Hamra’a wa Wadi Al-Dhahab, atau kelompok perlawanan yang memperjuangkan pembebasan wilayah Kanal Merah (Saqiya Al-Hamra’a) dan Rio de Oro (Wadi Al-Dhahab) Front tersebut dibentuk oleh orang Sahrawi, kelompok tradisional yang hidup dan menetap di kawasan Sahara Barat. Mereka berjuang untuk melepaskan diri dan merebut kembali wilayahnya dari Maroko. Polisario dinyatakan sebagai kelompok ilegal oleh Maroko dan di wilayah Sahara Barat yang dikuasai Maroko orang dilarang mengibarkan bendera Polisario.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/