Hidayatullah.com—Serangan drone di dekat ibukota de facto Negara Islam bentukan ISIS, Raqa, menewaskan seorang komandan kelompok bersenjata itu ketika sedang menuju Aleppo atas perintah “khalifahnya”, kata kelompok pemantau konflik Suriah pro-oposisi Syrian Observatory for Human Rights, Kamis (31/3/2016), seperti dilansir AFP.
Abu Al-Hija, seorang komandan tinggi ISIS asal Tunisia, terbunuh pada Rabu malam (30/3/2016) dalam serangan pesawat tanpa awak yang hampir bisa dipastikan dioperasikan oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat, kata Observatory.
Al-Hija baru berangkat ke Suriah dari Iraq 24 jam sebelumnya atas perintah khalifah ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi, kata Observatory yang berbasis di London dan memiliki banyak informan di wilayah konflik Suriah dan sekitarnya itu.
Abu Al-Hija merupakan anggota senior ISIS terakhir yang terbunuh beberapa pekan belakangan ini.
Pekan lalu, pasukan AS membunuh wakil pimpinan ISIS Abd Ar-Rahman Mustafa Al-Qaduli. Awal bulan ini salah satu komandan andalan khalifah ISIS, Omar Al-Shishani, juga diyakini akhirnya meninggal dunia akibat luka parah yang dideritanya.
Baca berita sebelumnya: Komandan ISIS Al-Shishani Tidak Tewas, Hanya Luka Parah
“Kepemimpinan Negara Islam sedang dilemahkan,” kata Rami Abdel Rahman, direktur Observatory, kepada AFP.
“Tanpa infiltrasi ke kelompok IS, pembunuhan-pembunuhan itu tidak mungkin dilakukan,” imbuhnya.
Pembunuhan atas komandan ISIS yang teranyar itu dilakukan setelah pasukan rezim Suriah dengan dukungan serangan udara Rusia berhasil mengusir ISIS dari kota kuno Palmyra.
Lepasnya kota bersejarah Palmyra dari tangan ISIS –atau ISIL alias Daulah Islamiyyah (Daesh) atau Islamic State (Negara Islam)– itu dinilai sebagai kekalahan paling telak kelompok bersenjata tersebut.
Meskipun Rusia berada di sisi rezim Suriah dan Amerika Serikat berada di kubu oposisi yang menginginkan rezim Suriah pimpinan Bashar Al-Assad dilengserkan, tetapi keduanya satu kata dan kepentingan dalam peperangan melawan ISIS.
“Jelas sekali bahwa Rusia dan Amerika Serikat berkoordinasi dalam pertempuran melawan kelompok Negara Islam,” kata Abdel Rahman.
Baca berita sebelumnya: Sebelum Rusia Tarik Pasukan dari Suriah, Bos CIA Berkunjung ke Moskow
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Abu Al-Hija dikabarkan mendapat perintah dari Al-Baghdadi untuk melakukan perjalanan dari Iraq ke Provinsi Aleppo, Suriah, dekat perbatasan Turki, untuk mengawasi pasukan ISIS dalam peperangan menghadapi kelompok Demokrat Kurdi Suriah yang mendapat sokongan Amerika Serikat.
Pertempuran antara pasukan ISIS dengan Kurdi Suriah yang sudah berlangsung lima hari itu, jika tidak diperjuangkan dapat mengakibatkan terusirnya ISIS dari daerah tersebut, kata direktrur Obeservatory itu.
Seorang pejabat tinggi Pentagon awal pekan ini mengatakan ISIS pada masa belakangan ini mengalami kekalahan melawan pasukan koalisi pimpinan AS baik di Suriah maupun Iraq, meskipun kelompok itu mengklaim sebagai pelaku sejumlah serangan di luar negeri, seperti di Brussels 22 Maret lalu yang menewaskan 35 orang.*