Hidayatullah.com–Al Imam Al Akbar Prof. Dr. Ahmad At Thayyib, Syeikh Al Azhar Asy Syarif menyeru kepada upaya perdamaian dan toleransi antar ulama umat dan menjauhkan perpecahan dan ta’ashub madzhab yang merusak, dengan memberikan pujian kepada pengalaman Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mempu mengumpulkan seluruh madzhab-madzhab yang ada dalam satu forum, demikian lansir Facebook resmi Al Azhar As Syarif (22/2/2016).
Syeikh Al Azhar menyampaikan di sela-sela pertemuan dengan MUI, agar para ulama menyebarkan kepada seluruh pihak mengenai toleransi agama Islam dan sifatnya yang moderat yang menyeru kepada kehidupan bersama, menerima pihak lain serta dan tidak mengucilkannya, dengan memberi peringatan mengenai pemikiran ekstrim dan upaya memaksakan pemikiran dan madzhab kepada manusia.
Seruan untuk Bertoleransi dan Hindari Tafsik dan Tabdi’
Syeikh Al Azhar juga menambahkan bahwa khazanah klasik telah mendidik kita dengan pengetahuan mengenai perbedaan, dimana para sahabat telah mengetengahkan sahabat Rasulullah dan para tabi’in contoh dalam pengetahuan mengenai ikhtilaf dan tidak mengucilkan satu sama lain serta tidak menyebarkan pemahaman memfasikkan atau mengkafirkan serta membid’ahkan sebagaimana sebagian pihak telah berupaya menyebarkannya saat ini sebagai upaya untuk mementik konflik yang bernuansa agama yang berakibat pertumpahan darah dan hilangnya nyawa sebagaimana telah terjadi saat ini di sejumlah negara Arab.
Upaya Al Azhar Hindari Konflik Sunni-Syi’ah
Syeikh Al Azhar menjelaskan bahwa madzhab-madzhab yang ekstrim dalam mengucilkan pihak lainnya di belakang mereka ada dukungan materi dan non materi yang bertujuan untuk memecah belah umat di saat Islam memberikan kelapangan bagi seluruh pihak. Syeikh Al Azhar menegaskan bahwa Al Azhar adalah pihak yang pertama menyeru untuk saling memahami antar madzhab.
“Sebagaimana pada Ramadhan lalu, saya mengundang para ulama moderat dan Sunnah dan Syi’ah untuk hadir di Al Azhar As Syarif dan mengeluarkan pernyataan haramnya pembunuhan Sunni atas Syi’i dan pembunuhan Syi’i atas Sunni, namun sampai sekarang undangan itu tidak memperoleh respon dari pihak rujukan Syi’ah.
Tidak Kafirkan Syi’ah Namun Tolak Pencelaan Terhadap Sahabat dan Upaya Penyebaran Syi’ah
Syeikh Al Azhar menegaskan bahwa tidaklah keluar dari agama kecuali siapa yang mengingkari apa yang diketahui dari agama secara lazim atau mendustakan Al Qur`an atau Sunnah Nabawiyah yang shahih, dengan menjelaskan bahwa,”Kita tidak mungkin mengkafirkan Syi’ah sedangan mereka Muslim dan itulah yang kami tegaskan terus menerus. Akan tetapi ada kelompok ekstrim yang memaki sahabat dan memberikan risalah kepada selain Tuan Kita Muhammad serta membelanjaan anggaran yang cukup besar dalam rangka menyebarkan ajaran Syi’ah dan perpecahan serta saling bunuh karena madzhab. Hal ini tidak bisa diterima.”
Baca:
Syeikh Al Azhar Peringatkan Indonesia Akan Penyebaran Ajaran Syi’ah
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Al-Azhar Adakan Lomba Ilmiah Bantah Syiah untuk Mahasiswa Asing
Al Imam Al Akbar juga mengisyaratkan bahwasannya manhaj Al Azhar As Syarif sebelumnya hingga saat ini mendidik para pelajar dengan manhaj moderat, akan tetapi beberapa pihak yang mempromosikan belajar otodidak memberi sumbangan dalam menciptakan ekstrimisme dan tumbuh dengan cara pandang fanatisme yang menolak perbedaan dan lapang dada terhadap pihak lain.
Dalam pertemuan tersebut hadri Dr. Ma’ruf Amin ketua Majelis Ulama Indonesia, Lukman Hakim menteri Agama, Duta Besar Mesir untuk Indonesia Baha’ Dusuqi serta sejumlah anggota dari Majelis Hukama Al Muslimin.*