Hidayatullah.com—Material radioaktif yang “sangat berbahaya” yang hilang di Iraq telah ditemukan teronggok di dekat sebuah stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di kota Zubair, bagian selatan Iraq, kata juru bicara kementerian lingkungan hidup Ameer Ali hari Ahad (21/2/2016).
Ali mengatakan benda itu tidak mengalami kerusakan dan tidak ada kekhawatiran perihal radiasi dari barang tersebut.
Pekan lalu Reuters mengabarkan bahwa barang itu dicuri dari sebuah gudang milik perusahaan jasa minyak dan gas (migas) Amerika Serikat, Weatherford, pada bulan Nopember 2015 yang terletak di kota Basrah.
Tidak jelas bagaimana benda itu kemudian ditemukan di Zubair, sekitar 15 km arah barat daya dari Basrah.
“Seorang pelintas jalan menemukan alat radioaktif itu teronggok di Zubair lalu bergegas memberitahukan pasukan keamanan, yang kemudian datang bersama tim khusus pencegahan radiasi dan mengambil barang itu,” kata kepala dewan keamanan di Basrah Jabbar Al-Saidi kepada Reuters.
“Setelah pemeriksaan awal saya dapat mengkonfirmasi alat itu 100 persen utuh dan sama sekali tidak ada kekhawatiran soal radiasi,” imbuhnya.
Benda itu, yang menggunakan sinar gamma untuk memeriksa cacat pada barang-barang yang digunakan dalam pipanisasi minyak dan gas melalui proses yang dinamakan industrial gamma radiography, adalah milik perusahaan SGS yang berbasis di Istanbul Turki. Begitu menurut pejabat Iraq dan dokumen yang ada.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Benda itu dikategorikan oleh badan atom internasional IAEA termasuk sumber radioaktif kategori 2, artinya jika tidak diperlakukan dengan semestinya benda itu dapat melukai orang yang berada di dekatnya dalam hitungan menit atau jam dan fatal bagi orang yang terpapar selama periode beberapa jam atau hari.*