Hidayatullah.com–Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengecam keras serangan bom yang terjadi pada hari Rabu (17/02/2016) di dekat kantor Parlemen Turki di ibukota Ankara.
Serangan bom dengan ledakan besar ini menarget kendaraan yang membawa para pegawai yang bekerja di intitusi keamanan di tengah ibukota Turki Ankara, yang mengakibatkan 28 orang lebih meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka.
Anggota Biro Politik Gerakan Hamas Izet Rasyq mengungkapkan gerakan Hamas turut berbelasungkawa kepada negara Turki dan keluarga yang menjadi korban akibat serangan bom ini. Dia berharap korban yang luka segera sembuh dari lukanya.
“Hari ini Turki membayar sikap luhurnya yang membela persoalan umat, yang membuka kedua pintunya lebar-lebar bagi para pengungsi Arab yang melakukan perjalanan panjang dari kawasan konflik di Timur Tengah,” ujar Izet Rasyq dikutip PIC.
Dia mengungkapkan, Hamas mendukung Turki melawan tangan-tangan jahat yang melakukan serangan terror di dekat gedung Parlemen di ibukota Ankara ini.
Rasyq menegaskan, stabilitas Turki dan perkembangan perannya sangat penting dan kebutuhan mendesak bagi dunia Arab dan Islam. Untuk itu dia menjagi target militer teroris yang melaksanakan agenda mencurigakan.
Sebagaimana diketahui, ledakan bom mobil di ibu kota Turki, Ankara, terkadi hari Rabu (17/02/2016), menewaskan setidaknya 28 orang, lebih dari 60 orang lainnya luka-luka.
Para pejabat mengatakan bom mobil ini meledak ketika iring-iringan bus militer tengah lewat. Ledakan terjadi di dekat kompleks parlemen, gedung-gedung pemerintah, dan markas militer.
Wakil Perdana Menteri Turki, Bekir Bozdag, menyebutnya ‘jelas aksi teror’, sementara Perdana Menteri, Ahmet Davutoglu, langsung membatalkan lawatan ke Brussel, Belgia.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut pelaku serangan bom di dekat bus militer Turki yang menewaskan 28 orang.
”Kami akan melanjutkan perjuangan kami melawan pion yang melaksanakan serangan tersebut, yang tidak mengenal batas moral atau kemanusiaan, dan kekuatan di belakang mereka dengan tekad lebih setiap hari,” ujar Erdogan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Kamis (18/02/2016).*