Hidayatullah.com—Prancis memperketat pengamanan di sekitar gereja-gereja di tengah kekhawatiran akan adanya serangan ekstrimis selama musim Natal.
Kehadiran tentara di jalan-jalan dan tempat keramaian orang tampak semakin nyata.
Dilansir Euronews Selasa (22/12/2015), gereja-gereja hanya akan membuka satu pintu agar orang yang datang mudah disaring dan jemaat akan diperiksa secara seksama ketika masuk.
Berbicara setelah pertemuan dengan para wakil dari komunitas Kristiani, Muslim dan Yahudi di Paris, Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve mengatakan semuanya telah dipersiapkan guna memastikan perayaan keagamaan yang akan datang berjalan dengan aman.
“Ada hampir 300.000 petugas kepolisian di negara kita. Kita memiliki 77.000 sekolah, ribuan tempat ibadah dan ribuan gedung pemerintahan. Kita mampu untuk menjaga keamanan dengan menggunakan patroli keliling dan melalui cara-cara yang diambil oleh institusi keagamaan itu sendiri. Semuanya dilakukan untuk menjamin keamanan,” kata Cazeneuve.
Mendagri Prancis itu juga mengatakan sebuah rencana teror di daerah Orleans berhasil digagalkan pekan lalu. Dua pria Prancis berusia 20 dan 24 tahun saat ini meringkuk dalam tahanan dan disebut-sebut merencanakan serangan atas anggota kepolisian dan tentara. Keduanya diyakini melakukan kontak dengan seorang pria Prancis lain yang sekarang berada di Suriah, yang dicurigai sebagai perencana serangan itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di Prancis terdapat 45.000 gereja Katolik, 4.000 gereja Protestan dan 150 gereja Orthodoks.*