Hidayatullah.com—Festival tahunan daging anjing di China telah dimulai, meskipun ada protes keras dari kelompok-kelompok penyayang binatang.
Sekitar 10.000 ekor anjing akan dijagal untuk diambil dagingnya dalam Festival Leci dan Daging Anjing di Yulin, Provinsi Guangxi, pada hari Ahad dan Senin guna memperingati titik balik matahari musim panas, kata media pemerintah dilansir BBC Senin (22/6/2015).
Seorang wanita pensiunan guru di Tianjin menjadi pusat pemberitaan ketika dia merogoh kocek sekitar 7.000 yuan untuk membayar 100 anjing, guna menyelamatkan nyawa mereka.
Para penduduk dan pedagang di Yulin mengatakan hewan-hewan itu dibunuh secara manusiawi.
Aktivis pencinta binatang berpendapat festival itu biadab. Mereka menggelar kampanye online menyeru agar festival tersebut dilarang. Sejauh ini kampanye sudah mendapat lebih dari 3,8 juta tandatangan, termasuk dari selebriti dalam dan luar negeri.
Tradisi memakan daging anjing dimulai sejak 500 tahun lalu di China, Korea Selatan dan sejumlah negara lain. Orang-orang percaya kebiasaan itu dapat menangkal hawa menyengat selama musim panas.
Namun, festival di Yulin itu baru dilaksanakan secara rutin beberapa tahun belakangan, lapor kantor berita Xinhua seperti dikutip BBC.
Pejabat pemerintah setempat dikabarkan menjaga jarak dari keramaian publik itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Sebagian penduduk Yulin punya kebiasaan berkumpul bersama-sama memakan buah leci dan daging anjing saat titik balik matahari musim panas. ‘Festival leci dan daging anjing musim panas’ itu adalah sebuah istilah komersial. Pemerintah kota tidak pernah [secara resmi] menyelenggarakan ‘festival daging anjing’ itu,” demikian menurut pengumuman resmi pemerintah setempat di Weibo.*