Hidayatullah.com—Pemerintah Qatar berjanji akan memberikan bantuan 50 juta dolar AS (setara dengan Rp 658 M) untuk membantu Indonesia menjadi tempat penampungan pengungsi muslim Rohingya dari Myanmar, lapor kantor berita QNA seperti dikutip AFP.
Janji memberikan bantuan itu diumumkan Amir Qatar Syeikh Tamim saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Doha yang membriefingnya soal upaya Indonesia dan Malaysia mengatasi masalah pengungsi Rohingya dan Bangladesh itu.
Dalam pertemuan tersebut, Retno memaparkan upaya Indonesia dan Malaysia dalam menghadapi masalah pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh.
Sementara Tamim sebagaimana dikutip CNN Indonesia, dari kantor berita Qatar, QNA menyatakan bantuan itu diberikan Qatar kepada pemerintah Indonesia untuk membantu biaya penampungan ribuan imigran Rohingya.
Bantuan yang akan diberikan Qatar ini menyusul tindakan serupa dari Organisasi Migran Internasional, IOM, yang telah berjanji memberikan US$26 juta atau sekitar 342 miliar untuk membantu negara-negara Asia Tenggara menanggulangi eksodus imigran dari Myanmar dan Bangladesh.
Sekitar 1.1 juta warga Rohingya di Myanmar tidak mempunyai kewarganegaraan dan hidup dalam kondisi terdiskriminasi dan teraniaya di negeri sendiri.
Hampir 140 ribu orang mengungsi dalam bentrokan mematikan dan serangan umat Buddha di negara bagian barat Rakhine pada 2012.
Lebih dari 3.500 imigran Rohingya dan Bangladesh yang terdampar di Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia sendiri, sejak pekan lalu tercatat setidaknya 1.700 imigran terdampar di beberapa kabupaten di Aceh.
Indonesia dan Malaysia sepakat menawarkan tempat penampungan sementara selama satu tahun kepada ribuan imigran Myanmar dan Bangladesh yang masih terkatung-katung di lautan lepas, sembari mengupayakan repatriasi atau pemulangan kembali para imigran ke negara asal.
Sementara, Thailand menyatakan tidak akan menampung imigran dan hanya akan menyalurkan bantuan di laut. Meski begitu, Thailand tidak akan mendorong mereka ke luar perairan Thailand seperti sebelumnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pekan lalu, Malaysia menemukan puluhan kamp rahasia yang diduga merupakan tempat penahanan korban perdagangan manusia di tengah hutan di daerah Wang Kelian, kota yang berbatasan dengan Thailand. Dalam kamp tersebut ditemukan 139 kuburan massal berisi jenazah pengungsi yang telah membusuk.
Sementara awal bulan lalu, pemerintah Thailand menemukan tujuh kamp perdagangan manusia yang berisi puluhan jasad terduga imigran Rohingya di provinsi Songkhla yang berbatasan dengan Malaysia. Kamp di Malaysia dan Thailand tersebut diduga saling berkaitan.*