Hidayatullah.com—Tentara Bolivia telah mulai membuat puluhan ribu roti, karena para pembuat roti yang menjadi makanan pokok masyarakat melakukan mogok massal.
Dilansir BBC Senin (18/5/2015) tentara turun tangan membantu menyediakan kebutuhan roti masyarakat di kota terbesar negara itu, La Paz, dan kota tetangganya El Alto.
Pemerintah memanggil prajuritnya yang biasa memanggul senjata untuk turun tangan membuat roti setelah ada laporan mengenai kelangkaan makanan pokok itu di sejumlah daerah.
Para pembuat roti di Bolivia melancarkan aksi mogok massal selama 48 jam guna memprotes kebijakan pemerintah yang menghapus subsidi tepung gandum.
“Kita, memang, mengalami sejumlah kelangkaan. Tetapi kita akan menghasilkan 70.000 roti hari ini dan kita memiliki kemampuan untuk meningkatkan hasil produksinya jika diperlukan,” kata Menteri Pembangunan Veronica Ramos.
Pemerintah akan memasok roti-roti buatan tentara itu ke toko-toko milik pemerintah dan menjualnya dengan harga 40 sen boliviano atau sekitar US$0,05 (1 boliviano kira-kira setara 1.900 rupiah).
Harga itu lebih murah dibanding harga jual yang ditawarkan para pembuat roti, yang mana mereka baru bisa mendapatkan untuk jika roti buatannya dijual dengan harga 50 sen atau sekitar US$0,07.
Menurut pemerintah Presiden Evo Morales subsidi tepung gandum tidak lagi diperlukan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Para pembuat roti Bolivia sudah menikmati subsidi selama bertahun-tahun. Mereka sekarang kuat dan bisa berjalan dengan kakinya sendiri,” kata Menteri Ramos.
Bolivia merupakan salah satu negara termiskin di Amerika Selatan. Tetapi kemiskinan dan ketimpangan sosial dalam masyarakat sudah banyak dikurangi sejak Morales menjabat pertama kali sebagai presiden tahun 2006.*