Hidayatullah.com—Seorang wanita India yang mengalami kondisi vegetatif selama 42 tahun, setelah mengalami pemerkosaan brutal akhirnya meninggal dunia.
Aruna Shanbaug mengalami kerusakan otak parah dan lumpuh setelah diperkosa oleh seorang pria, ketika sedang berdinas di sebuah rumah sakit di Mumbai (dulu bernama Bombay) pada tahun 1973.
Akibat pemerkosaan brutal itu Shanbaug diupayakan tetap hidup dengan diberikan makanan melalui lubang hidungnya. Namun, enam hari lalu dia mengalami pneumonia, kata salah seorang jurubicara rumah sakit kepada BBC.
“Nona Shanbaug wafat pada pukul 8:30 pagi hari Senin. Dia dimasukkan ke unit perawatan intensif dan dipasangi alat bantu pernafasan,” kata seorang jurubicara RS KEM di Mumbai seperti dikutip BBC (18/5/2015).
Shanbaug berusia 25 tahun ketika dia disodomi oleh seorang petugas kebersihan di rumah sakit tempatnya bekerja. Pelaku pemerkosaan biadab itu menjerat lehernya dengan rantai besi dan membiarkannya sekarat pada 27 Nopember 1973. Dia mengalami kelumpuhan dan tidak bisa berbuat apa-apa sejak pemerkosaan itu hingga ajalnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kasus tersebut dan kondisi mengenaskan berkepanjangan yang dialami Shanbaug memicu perdebatan soal hukum euthanasia di India.
Jurnalis dan penulis Pinki Virani, yang menulis kisah Aruna Shanbaug, mengatakan kepada BBC bahwa wanita malang itu mewariskan kepada India hukum pasif euthanasia sebelum menemui ajalnya.*