Hidayatullah.com–Uni Emirat Arab, salah satu negara Teluk yang ikut mengirim pasukan koalisi untuk memerangi ISIS/ISIL, sudah tidak lagi menerbangkan pesawat-pesawat tempurnya sejak Desember lalu, kata pejabat Amerika Serikat.
UEA berhenti melancarkan serangan udara atas ISIS/ISIL di Suriah, setelah seorang pilot ditangkap kelompok bersenjata itu menyusul jatuhnya pesawat F-16 milik Yordania di Raqqa. Pemerintah UEA takut kalau-kalau para pilot tempur mereka mengalami hal serupa.
“Saya dapat mengkonfirmasi bahwa UEA menangguhkan serangan udaranya tidak lama setelah pilot pesawat Yordania jatuh,” lapor AFP dilansir Aljazeera Kamis (5/2/2015), mengutip keterangan seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak diungkapkan identitasnya, karena masalah ini belum diumumkan secara resmi.
“Tetapi, saya tegaskan bahwa UEA masih menjadi bagian penting dan partner yang berharga yang memberikan kontribusi kepada koalisi,” imbuh pejabat itu.
The New York Times merupakan media pertama yang mengabarkan perihal keputusan UEA tersebut, kurang dari sehari setelah ISIS/ISIL merilis video pembakaran hidup-hidup pilot Yordania yang ditawannya, Muath Kaseasbeh.
UEA kabarnya mendesak agar Amerika Serikat memperbaiki upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) pasukan di wilayah utara Iraq, dekat dengan medan pertempuran, dan bukannya menempatkan basis misi SAR itu di Kuwait, lapor NY Times mengutip keterangan para pejabat.
UEA dikabarkan masih akan menangguhkan pilotnya, sampai Amerika Serikat mengerahkan V-22 Osprey untuk misi SAR di utara Iraq. Pesawat itu memiliki kemampuan khusus, dapat lepas landas dan mendarat seperti helikopter, tetapi memiliki kemampuan terbang seperti pesawat.
Salah satu pilot yang diterjunkan UEA adalah Mayor Mariam Al-Mansouri, wanita 35 tahun yang merupakan pilot tempur wanita pertama yang dimiliki negara itu, yang juga ditunjuk sebagai ketua tim.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain UEA, negara Arab yang bergabung dengan pasukan koalisi menggempur ISIS/ISIL adalah Bahrain, Yordania, Qatar dan Arab Saudi.
Negara Barat yang mengirimkan pasukannya memerangi ISIS/ISIL, terdiri dari Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Prancis, Belanda dan Inggris.
Amerika Serikat memainkan peran dominan dalam serangan udara atas ISIS/ISIL di Suriah dan Iraq. Menurut keterangan resmi 80% serangan udara koalisi dilancarkan oleh pasukan AS.*