Hidayatullah.com–Rangkaian serangan cairan asam atas para wanita di kota Isfahan menimbulkan ketakutan tersendiri dan memicu rumor yang mengatakan bahwa korban ditarget karena dinilai tidak mengenakan jilbab secara baik.
Polisi menolak untuk berkomentar tentang motif serangan, tetapi beberapa pelaku sudah ditangkap dan penyelidikan terus dilakukan, kata Jenderal Hossein Ashtari dikutip kantor berita resmi IRNA, lapor AFP (19/10/2014).
Ashtari mengatakan ada empat serangan cairan asam yang telah dilaporkan terjadi di Isfahan, kota bersejarah yang terletak 450 kilometer arah selatan Teheran, tetapi dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Kekerasan itu menjadi bahan pembicaraan di jejaring sosial, yang menyebutkan sudah terjadi 13 serangan cairan asam atas para wanita yang mengemudikan mobil yang dianggap “berkerudung buruk”.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Publik dunia maya juga memperingatkan agar para wanita yang mengemudi menutup kaca jendelanya guna menghindari serangan asam tersebut.
Anggota-anggota parlemen Iran belum lama ini menyurati Presiden Hassan Rouhani menuntut polisi bertindak lebih tegas soal penggunaan jilbab.*