Hidayatullah.com–Pihak berwenang di negara bagian Kerala, India, membeberkan rencana untuk melarang penjualan dan konsumsi minuman beralkohol guna mengatasi kebiasaan warganya menenggak minuman keras.
Sebagai permulaan, lebih dari 700 bar dan toko penjual minuman keras akan ditutup dan hari bebas alkohol akan diberlakukan.
Menurut Oommen Chandy, menteri kepala (gubernur) Kerala, pemerintah berencana menerapkan larangan total dalam 10 tahun ke depan, lansir BBC (22/8/2014).
Kerala merupakan negara bagian di India dengan tingkat konsumsi minuman beralkohol tertinggi perkapita di India, yaitu lebih dari 8 liter perorang pertahun.
Para dokter dan aktivis sudah menyoroti kenaikan masalah akibat konsumsi minuman beralkohol, seperti meningkatnya angka perceraian dan kecelakaan lalu lintas. Mereka mengatakan rumah-rumah sakit dan pusat rehabilitasi dipenuhi oleh pasien yang menderita sakit berkaitan dengan konsumsi minuman keras.
Chandy mengatakan bahwa pemerintah setempat berencana menjadikan Kerala “bebas miras” dengan menerapkan sejumlah kebijakan dalam beberapa bulan ke depan, seperti penutupan 730 bar penjual minuman beralkohol, menjadikan hari Ahad pertama tiap bulan sebagai hari bebas alkohol. Mulai tahun depan hanya hotel-hotel mewah yang diperbolehkan menjual minuman keras dan 10% dari 338 toko minuman keras yang dijalankan secara monopoli oleh pemerintah akan ditutup setiap tahunnya.
Menurut Chandy pemerintah ingin memberlakukan larangan minuman beralkohol secara bertahap dalam satu dekade.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Negara bagian harusnya sudah siap menerima pelarangan total dalam periode itu,” ujarnya.
Koresponden BBC mengatakan, para pemilik bisnis khawatir larangan tersebut akan memukul industri parirwisata di Kerala, negara bagian di India yang paling banyak kedatangan turis.
Tidak jelas bagaimana pemerintah setempat akan mengatasi kehilangan pendapatan daerah yang berasal dari penjualan minuman beralkohol, yang menjadi sumber pendapatan 20% anggaran tahunan Kerala.*