Hidayatullah.com–Seorang pria warga negara Belanda berusia 91 tahun mengembalikan medali penghargaan yang diterimanya dari kelompok Yahudi setelah enam orang kerabatnya terbunuh dalam serangan udara Zionis Israel atas wilayah Gaza, lansir AFP Jumat (15/8/2014).
Pesawat F-16 Zionis Israel menembak rumah kediaman cucu keponakan Henk Zanoli di Jalur Gaza sehingga enam orang di dalamnya meninggal seketika.
Zanoli, seorang pensiunan pengacara, mengembalikan medali Israeli Righteous Among the Nations awal pekan ini bersama sebuah surat yang ditujukan kepada duta besar Israel di Den Hague.
Medali itu diberikan kepadanya oleh negara Israel karena ibunya dan keluarganya pernah menyelamatkan seorang bocah Yahudi pada masa pendudukan Jerman.
Dalam suratnya kepada dubes Israel itu Zanoli mengatakan bahwa sebuah bom dijatuhkan pesawat tempur Zionis atas sebuah bangunan 4 lantai yang dihuni para kerabatnya di kamp pengungsi Bureij.
“Cicit-cicit dari ibu saya kehilangan nenek mereka, tiga paman, seorang bibi dan seorang sepupu di tangan militer Zionis,” kata Zanoli dalam suratnya yang dimuat koran Israel Haaretz, dan beredar secara luas di media Belanda.
“Bagi saya menyimpan penghargaan yang diberikan kepada saya oleh negara Israel dalam situasi seperti ini, merupakan sebuah penghinaan … bagi mereka anggota keluarga saya, empat generasi, yang kehilangan tidak kurang dari enam orang kerabatnya di Gaza,” kata Zanoli.
“Tindakan yang dilakukan negara Anda di Gaza hari-hari belakangan ini menyebabkan tudingan serius akan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan,” kata Zanoli dalam suratnya kepada duta besar Israel di Belanda.
“Sebagai seorang pensiunan pengacara, maka tidak mengejutkan bagi saya bahwa tudingan-tudingan itu dapat mengarah pada dakwaan jika benar dan keadilan yang tidak dipolitisir akan ditegakkan … Apa yang terjadi dengan keluarga kami di Gaza tidak diragukan lagi pada saatnya nanti bisa dibawa ke pengadilan juga.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kedutaan Israel di Den Hague hari Jumat (15/8/2014) mengaku mengetahui masalah Zanoli itu, tetapi menolak memberikan komentar.
Righteous Among the Nations merupakan penghargaan yang diberikan kepada orang-orang non-Yahudi yang bersedia mengambil resiko untuk melindungi dan menyelamatkan orang-orang Yahudi dari kejaran tentara Nazi saat Perang Dunia II.
Keluarga Zanoli dulu adalah penentang keras invasi Nazi dan ayahnya dibunuh di kamp konsentrasi Mauthausen.
Iparnya dieksekusi di bukit pasir dekat Den Hague karena menjadi anggota Perlawanan Belanda.*