Hidayatullah.com—Motorola Mobility, produsen telepon seluler milik Google, mengatakan akan menutup pabriknya di Fort Worth, Texas, setelah telepon pintarnya Moto X tidak banyak diminati konsumen.
Pabrik itu, yang merupakan satu-satunya pabrik telepon pintar di Amerika Serikat, baru dibuka Mei 2013.
Saat masih berjaya, perusahaan mempekerjakan 3.800 orang. Namun sekarang, tinggal sekitar 700 saja pekerjanya, lansir BBC (30/5/2014).
Pada bulan Januari lalu, Google mengatakan akan menjual Motorola Mobility ke Lenovo dengan harga 3 milyar dolar. Negosiasi jual-beli itu diperkirakan akan dituntaskan akhir tahun ini.
Saat mulai dioperasikan tahun lalu, Motorola sesumbar akan menantang pendapat umum yang mengatakan bahwa memproduksi peralatan berteknologi mutakhir seperti telepon pintar di Amerika Serikat biayanya terlalu mahal.
Sayangnya, angka penjualan buruk Moto X di pasar Amerika, yang awalnya dibandrol US$600 lalu melorot menjadi US$399, membuat Motorola sulit membuktikan ambisinya dan justru menambah beban perusahaan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut firma riset Strategy Analytics, Motorola Mobility dalam tiga bulan pertama 2014 menjual 900.000 unit Moto X di seluruh dunia.
Motorola mengatakan, meskipun pabriknya di Texas akan ditutup, Moto X masih akan diproduksi oleh pabrikan China dan Brazil.*