Hidayatullah.com–Calon presiden terkuat Mesir Jenderal Abdul Fatah al-Sisi, menampik kemungkinan rekonsiliasi dengan Al Ikhwan al Muslimun. Ia bahkan menyebut organsasi Islam kini sudah tamat.
“Saya ingin katakan kepada Anda bahwa bukan saya yang menamatkan (Ikhwanul Muslimin). Kalian, warga Mesir, yang menamatkannya,” kata Sisi dalam sebuah wawancara bersama antara stasiun TV swasta CBC dan ONTV, yang disiarkan Senin waktu setempat.
Ketika ditanya apakah Ikhwanul Muslim akan berakhir keberadaannya jika ia terpilih sebagai presiden, Sisi menjawab: “Ya. Itu benar,” ujarnya dikutip DW.DE.
Sisi diperkirakan akan menang dengan mudah dalam pemilihan presiden 26-27 Mei mendatang. Satu-satunya kandidat lain yang maju adalah politisi kiri Hamdin Sabahi, yang meraih jumlah suara tiga dalam pemilu 2012 yang dimenangkan Dr Mohammad Mursy.
Para pendukung Sisi melihatnya sebagai figur tegas yang bisa menstabilkan negara yang terganggu oleh protes jalanan dan kekerasan politik sejak revolusi yang didukung tentara menjungkalkan Presiden Husni Mubarak pada 2011.
Ikhwanul Muslimin, kelompok yang memenangkan Pemilu secara sah akhirnya harus tumbang setelah dikudeta bulan Juli 2013.
Bekas kepala militer di era Mubarak ini juga mengklaim desas-desus adanya percobaan pembunuhan pada dirinya, menyoroti tantangan keamanan yang kini dihadapi Mesir, yang dikenal sebagai sekutu strategis Amerika Serikat (AS) di jantung dunia Arab.
Sisi mengatakan ada “dua kali percobaan pembunuhan atas saya. Saya percaya pada nasib, saya tidak takut, ‘ ujarnya.
Festival Eksekusi
Al Ikhwan al Muslimun Mesir melalui laman resminya www.ikhwanweb.com Jumat (24/04/2013), merilis mereka yang ditahan sekitar 17.000 dan ditahan di penjara yang sejatinya diperuntukkan bagi personil militer yang melakukan kejahatan berat dan ditahan secara ilegal tanpa alasan.
Mesir menjadi sorotan dunia atas sikapnya yang disebut koran online berbahasa Arab “Mufakkiroh Al-Islam” melakukan “Festival Eksekusi”. dimana memutuskan hukuman mati 529 anggota Ikhwan dalam sebuah pengadilan beberapa menit tanpa didampingi pengacara.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara itu, salah seorang tokoh Al-Ikhwan Al-Muslimun yang divonis hukuman mati pengadilan di Mesir mengaku vonis baginya sebagai kehormatan baginya dan dia siap mati sebagai martir.
“Keputusan itu tidak hanya soal eksekusi. Hal yang terpenting adalah kemana Mesir akan diarahkan? Kami melihat prinsip-prinsip keadilan telah berakhir. Negara itu ditertawakan di seluruh dunia,” kata Shaban Omar, pimpinan Al-Ikhwan Al-Muslimun wilayah Minya.
“Namun kematian karena eksekusi merupakan kehormatan bagi kami … Saya akan menjadi martir jika mereka membunuh saya … Dengan perlawanan rakyat, insya Allah, kudeta ini akan berakhir.*