Hidayatullah.com—Sekitar 1.500 orang akan kehilangan pekerjaannya di angkatan bersenjata Inggris, menyusul langkah rasionalisasi di tubuh militer yang diumumkan pada 2010.
Menteri Pertahanan Philip Hammond mengatakan, 1.425 personel yang dipangkas berasal dari angkatan darat, 70 dari angkatan udara dan 10 dari angkatan laut, lansir BBC (23/1/2014).
Hammond mengatakan kepada parlemen bahwa keputusan itu “menyakitkan” tetapi jika tidak dilakukan maka keamanan Inggris akan terancam.
Anggota militer yang saat ini sedang ditugaskan di Afghanistan dikecualikan dari pemangkasan tersebut, sementara pasukan Ghurka tetap akan dikurangi.
Menteri pertahanan bayangan Vernon Coaker mengatakan, pemerintah membahayakan keselamatan dan keamanan Inggris dengan memaksakan pemangkasan itu.
Sejak 2010 jumlah tentara reguler AD dipangkas dari 102.000 menjadi 82.000 sebelum tahun 2017.
Sementara AL mengalami pemangkasan dari 35.000 personel reguler di tahun 2010 menjadi 30.000 pada tahun 2020 dan AU dari 40.130 personel reguler di tahun 2010 menjadi 35.000 di tahun 2020.
Tentara Ghurka dipangkas karena saat ini jumlahnya terlampau banyak, kata menteri pertahanan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sedangkan jumlah tentara cadangan akan ditambah dari 19.000 menjadi 30.000.
Berbicara di majelis rendah Hammond berusaha meyakinkan para anggota parlemen bahwa pemangkasan akan menjadikan tentara Inggris sebagai pasukan yang ideal, dilengkapi persenjataan canggih dan paling terlatih di dunia, sehingga negara tetap terjamin keamanan dan keselamatannya.*