Hidayatullah.com—Hiasan tato kerap menjadi aksesoris favorit bagi para pesepakbola, namun itu tidak dengan pemain Inter Milan, Ishak Belfodil. Pemain asal Aljazair itu justru menolak mentato tubuhnya karena beralasan sangat mematuhi ajaran agamanya.
Belfodil yang dikenal sebagai pemeluk agama Islam ini mengaku harus mengamalkan kepercayaan yang dianutnya sebaik mungkin.
“Agama saya (Islam, red) tidak mengizinkan saya untuk memiliki tato di tubuh. Lagi pula ada beberapa pemain lain yang juga tanpa tato,” kata pemain berusia 21 tahun itu dalam wawancara dengan Tuttosport seperti dilansir Sempreinter, Rabu 09 Oktober 2013.
Dalam wawancara itu terungkap, meski memperkuat Inter Milan, Belfodil mengatakan dirinya memiliki klub favorit lain jika bermain video game playstation.
“Saya sering bermain PS. Dan saya selalu memilih Bayern Munich,” katanya.
Selain itu, mantan pemain timnas Prancis U-20 itupun memiliki kebiasaan unik selama merumput di Italia. Sejak memperkuat Parma, Belfodil mengaku tidak bisa hidup tanpa makan pizza.
“Saya tidak lagi makan terlalu banyak, tapi saya makan pizza sekali atau dua kali dalam satu pekan. Jika kamu tinggal di Italia, bagaimana kamu mengatur tanpa makan pizza dan pasta?” tutunya.
Seperti diketahui, Belfodil berlabuh ke Giuseppe Meazza pada bursa transfer musim panas lalu dari Parma. Namun, Belfodil mengawali musim ini dengan kondisi tidak menggembirakan karena hanya tampil di dua laga. Mantan pemain Lyon ini kesulitan menembus skuad utama Inter.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Belfodil sendiri memulai kariernya di sejumlah akademi sepakbola Prancis di Lyon, Clermont, Boulogne Billancourt dan Paris Saint Germain. Sempat memilih bergabung ke timnas Prancis junior, Belfodil kini memilih memperkuat timnas senior Aljazair.*