Hidayatullah.com–Zionis Israel telah menandatangani rencana pembangunan sekitar 300 pemukim rumah baru di dekat Ramallah, Palestina. Hal ini menimbulkan kemarahan Palestina, Kamis (9/5/2013), yang menuduh pemerintah Israel mencoba “menyabotase” upaya Amerika Serikat untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai.
Pengumuman pembangunan itu terjadi hanya beberapa hari, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan memerintahkan pembekuan tender untuk pembangunan baru pemukiman di Tepi Barat, guna menghindari gangguan pada upaya Menteri Luar Negeri AS John Kerry untuk membawa Israel dan Palestina ke meja perundingan.
“Departemen Dalam Negeri telah memberikan lampu hijau untuk pembangunan 296 unit rumah di Beit El,” kata juru bicara kantor Kementerian Pertahanan yang mengendalikan Tepi Barat, seperti diberitakan Ma’an, Jumat (10/5/2013).
Dia mengatakan, kegiatan pembangunan ini telah direncana kan tahun lalu sebagai tindakan kompensasi, setelah pemerintah Israel memindahkan pos di Ulpana di pinggiran Beit El yang dianggap tidak sah.
Kepala negosiator PLO, Saeb Erekat, mengatakan, langkah tersebut mengirimkan pesan yang jelas kepada Washington bahwa Israel tidak tertarik melanjutkan pembicaraan langsung, yang telah beku sejak tahun 2010.
“Kami mengutuk keputusan baru ini yang merupakan bukti bahwa pemerintah Israel ingin menyabotase dan merusak upaya pemerintah AS untuk menghidupkan kembali proses perdamaian,” katanya kepada AFP.
“Ini adalah pesan kepada pemerintah Amerika dan pukulan bagi proses perdamaian,” katanya. Ia menunjukkan, hal itu akan menyeret wilayah tersebut ke arah kekerasan, bukan perdamaian.
Tapi pihak pemerintah Israel, Tzipi Livni, berusaha untuk mengecilkan persoalan rencana pembangunan itu, saat dia bertemu Kerry di Roma pada Rabu (8/5/2013) sore.
“Tidak ada alasan untuk menjadi dalih berupa aksi atau kemarahan,” katanya pada radio militer, sembari mengatakan dia telah memberi informasi baru kepada Amerika tentang pembangunan tersebut.
“Mereka mendengarkan dan mereka mengerti, dan untuk saat ini, tidak ada reaksi.”
Kerry mengatakan Rabu, ia akan melakukan perjalanan keempat ke Israel dan Palestina pada 21 atau 22 Mei untuk pembicaraan dengan Netanyahu dan Presiden Mahmoud Abbas.
Hagit Ofran dari Peace Now di Israel, yang mengawasi aktivitas pemukiman Israel, mengecam pengumuman itu, menuduh Netanyahu memainkan permainan ganda. Peace Now Rabu lalu juga sempat menyampaikan, tidak ada tender baru dikeluarkan Zionis sejak awal tahun ini,
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Inisiatif ini membuktikan Netanyahu menipu dunia,” katanya kepada AFP.
“Di satu sisi, ia menanamkan kepercayaan kepada kita bahwa ia telah mengerem pemukiman, tetapi pada sisi lain memberi lampu hijau untuk proyek pembangunan besar.”
Pada awal pekan ini, para pejabat senior Israel, seperti dikutip surat kabar Haaretz, mengatakan, Netanyahu telah berjanji pada Kerry akan “mengendalikan” pembangunan permukiman di Tepi Barat dan al-Quds Timur (Yerusalem Timur) sampai pertengahan Juni, guna meringankan upaya AS memperbarui negosiasi Israel dan PLO .
Secara paralel, PLO telah setuju penangguhan selama dua bulan atas semua upaya pembangunan, guna mencapai pembicaraan internasional. *