Hidayatullah.com–Surat kabar pemerintah Burma (Myanmar) mengatakan komisi pemerintah beranggota tujuh orang akan menyelidiki penyebab kebakaran masjid di Rangoon, Rabu (03/04/2013).
Burma mengumumkan penyelidikan atas kebakaran di sebuah masjid di Rangoon yang menyebabkan 13 santri tahfidz meninggal, setelah banyak warga Muslim setempat mengutarakan keprihatinan bahwa masjid itu sengaja dibakar.
Surat kabar pemerintah New Light of Myanmar mengatakan hari Rabu (03/04/2013) komisi pemerintah beranggota tujuh orang akan menyelidiki penyebab kebakaran itu. Para pejabat setempat menyatakan kebakaran tersebut disebabkan oleh masalah listrik. [baca: Madrasah Yatim Burma di Yangon Dibakar 13 Hufadz Wafat]
Kebakaran hari Selasa itu terjadi di tengah-tengah gelombang kekerasan anti-Muslim, di mana masjid-masjid dan harta benda milik Muslim lainnya dihancurkan di beberapa kota di Burma tengah, demikian tulis Voice of America (VOA).
Penjagaan keamanan tetap ketat hari Rabu (03/04/2013) di luar masjid di Rangoon, di mana polisi anti huru-hara terus melakukan patroli di jalan-jalan kota itu. Pihak berwenang khawatir insiden tersebut berpotensi meningkatkan ketegangan agama di negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Budha itu.
Pembakaran Masif
Hari Senin, Human Rights Watch menunjukkan sedikitnya 828 rumah rusak terbakar akibat kerusuhan yang dipicu aksi brutal biksu Budha ekstrimis dan warga Buddhis terhadap penduduk Muslim di Meikhtila, Burma.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ratusan rumah yang dibakar tersebut berada dalam area seluas kurang lebih 60,5 acre atau 24,5 hektar.
Foto beresolusi tinggi itu diambil satu pekan setelah kerusuhan pertama kali pecah di Meikhtila, Mandalay, pada 20 Maret 2013. Area padat penduduk tersebut terlihat nyaris rata dengan tanah. [Foto Satelit Kerusakan Masif Rumah Warga Meikhtila]