Hidayatullah.com—Presiden Turki Abdullah Gul mengirimkan pesan kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan menyampaikan solidaritas Turki, menyusul serangan bom bunuh diri yang menarget kantor Kedutaan AS di Ankara.
“Atas nama pribadi dan rakyat Turki saya mengecam serangan keji ini. Tanpa diragukan lagi serangan ini, yang menarget Turki seperti halnya dialami AS, akan memperkuat tekad kita yang sama untuk melawan terorisme,” kata Gul dalam pesannya dikutip Hurriyet Daily (1/2/2013).
Dia menambahkan bahwa pemerintah Turki akan melakukan upaya intensif guna menyeret mereka yang bertanggungjawab atas serangan tersebut ke pengadilan.
Perdana Menteri Erdogan juga mengirimkan pesan terpisah kepada Obama, lapor kantor berita Anatolia, yang isinya menekankan kerjasama keamanan antara kedua negara. Erdogan juga menganggap serangan tersebut merupakan serangan terhadap Turki.
“Serangan itu menunjukkan perlunya meningkatkan kerjasama antara Turki dan Amerika Serikat dalam memerangi segala macam terorisme,” kata Erdogan.
Boneka Washington
Turki sudah mengkonfirmasi bahwa pelaku serangan bom bunuh diri di depan Kedutaan AS di Ankara itu berasal dari kelompok sayap kiri, lapor Al-Arabiya (2/2/2013).
Berdasarkan tes DNA yang dilakukan atas mayat pelaku, Ecevit Sanli diketahui sebagai anggota Partai/Front Revolusi Pembebasan Rakyat (DHKP/C), kelompok kiri yang menyebut Turki sebagai boneka dan budak Washington. Kelompok itu dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Turki dan AS.
Dalam pernyataannya lewat internet, DHKP/C mengaku bertanggungjawab atas serangan bom yang menewaskan warga Turki penjaga Kedutaan AS dan pelaku bom bunuh diri, serta melukai beberapa orang itu. “Amerika pembunuh! Kalian tidak akan bisa lari dari kemarahan rakyat,” kata pernyataan itu.
Pada hari Sabtu pihak berwenang Turki menangkap tiga orang di Istanbul dan Ankara, terkait bom bunuh diri di Kedutaan AS, lapor stasiun televisi pemerintah TRT.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kedutaan AS di Ankara memasang bendera setengah tiang, sebagai tanda duka cita atas penjaga kantornya, Mustafa Akarsu, yang dikebumikan pada hari Sabtu (2/2/2013).
“Mustafa adalah seorang pahlawan hebat. Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak orang akan mati jika dia tidak berada di sana,” kata Dubes AS Francis Ricciardone, , kutip Hurriyet Daily.
Menyusul serangan pada har Jumat itu, penjagaan di sekitar Kedutaan AS diperketat. Rumah-rumah warga yang terletak di lingkungan sekitar diawasi polisi. Ambulan juga disiagakan di daerah itu.*