Hidayatullah.com—Seorang mantan detektif kontraterorisme berusaha menjual informasi tentang penyelidikan kasus penyadapan telepon oleh tabloid milik raja media Rupert Murdoch yang kini ditutup, News of the World.
Dalam sidang yang digelar hari Senin (7/1/2013) di London, Detektif Inspetor Kepala April Casburn, 53, didakwa menawarkan tabloid tersebut informasi tentang apakah penyelidikan kasus penyadapan telepon yang dilakukan News of the World akan dibuka kembali, lapor AFP.
Detektif wanita itu mengaku tidak berdasalah atas dakwaan tersebut.
Pengadilan Southwark di London menyebutkan, saat tindakan melanggar hukum itu dilakukan Casburn sedang bertugas di unit kontraterorisme, menangani Unit Investigasi Finansial Teroris Nasional. Salah satu timnya ditugaskan untuk melakukan investigasi finasial sebagai bagian dari penyelidikan terhadap kasus penyadapan telepon.
Jaksa penuntut menuduh Casburn menghubungi redaksi News of the World pada 7:15 pagi untuk menawarkan informasi dengan imbalan uang.
Tindakan itu menurut jaksa adalah perbuatan jahat yang dilakukan di suatu lembaga publik.
Tabloid itu tidak memuat cerita tentang tawaran lewat telepon itu dan tidak ada pembayaran yang diberikan kepada Casburn, kata jaksa.
Casburn mengaku melakukan hubungan telepon ke News of the World, tetapi dia menyangkal telah meminta sejumlah uang sebagai imbalan. Dia berdalih menelepon tabloid itu karena khawatir informasi yang seharusnya dipakai untuk kontraterorisme akan digunakan untuk investigasi penyadapan telepon.
Tim Wood, editor News of the World yang ketika itu menerima telepon dari Casburn mengaku bahwa wanita itu dalam teleponnya mengeluhkan campur tangan mantan wakil perdana menteri John Prescott, yang menjadi korban penyadapan telepon dan seorang pengkritik Rupert Murdoch yang vokal.
Kepada juri Wood berkata, “Satu hal yang membuat saya heran adalah bahwa dia terus saja bicara tentang Lord Prescott.”
Tahun 2007 seorang reporter dan penyelidik swasta News of the World dijatuhi hukuman penjara karena menyadap kotak suara para staf kerajaan Inggris.
News of the World menyangkal adanya skandal penyadapan telepon yang lebih besar dari itu. Namun kemudian bukti-bukti penyadapan yang dilakukan oleh New of the World atas sejumlah tokoh terkemuka semakin banyak bermunculan, sehingga pada tahun 2011 kasus itu dibuka kembali.
Publik Inggris marah besar, karena ternyata tabloid itu juga menyadap kotak suara remaja korban pembunuhan, Milly Dowler. News of the World mengetahui kondisi gadis remaja yang menghilang dan akhirnya ditemukan terbunuh itu. Bukan hanya saja, rekaman yang menjadi bukti kuat tentang kasus pembunuhan Milly Dowler musim panas tahun 2002 itu pun dihapus oleh tabloid itu dari kotak suara Milly.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Publik pun semakin tahu bahwa berita terdepan yang disajikan oleh News of the World selama bertahun-tahun ternyata bisa disajikan dengan cepat karena mereka menyadap telepon tokoh-tokoh dan nara sumber untuk berita di tabloidnya.
Seiring dengan semakin terkuaknya borok kinerja redaksi dan pengelola News of the World, Rupert Murdoch akhirnya pada Juli 2011 menghentikan operasional tabloid yang sudah terbit di Inggris sejak tahun 1843 tersebut.*