Hidayatullah.com—Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Liga Arab Lakhdar Brahimi menyerukan pembentukan pemerintah transisi di Suriah, yang memiliki kekuasaan eksekutif penuh yang dapat menjadi jalan terciptanya perdamaian di negara itu, lansir Xinhua.
Berbicara dalam konferensi pers di Damakus hari Kamis (27/12/2012), Brahimi mengatakan, “Kita perlu membentuk suatu pemerintahan berkewenangan penuh yang akan mengambil kekuasaan pada masa transisi.”
Masa transisi, kata Brahimi tidak boleh mengakibatkan kejatuhan institusi-institusi negara.
“Kekerasan harus dihentikan dan supaya kekerasan bisa berhenti maka harus ada pemantau yang kuat yang bisa mendukung proses perdamaian,” katanya lagi.
Menurut Brahimi, konferensi di Jenewa bulan Juni tahun lalu sebenarnya memiliki elemen yang cukup untuk mengakhiri konflik di Suriah dalam waktu beberapa bulan.
Menyinggung soal pasukan perdamaian asing, hal itu harus dihasilkan dari konsensus internasional, bukan pasukan asing yang membela salah satu pihak.
Brahimi mengingatkan bahwa krisis politik di Suriah sekarang ini bisa menyeret negara itu ke dalam konflik sektarian.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Brahimi tiba di Damaskus hari Ahad lalu untuk melakukan kunjungan selama sepekan. Selama di Suriah diplomat veteran asal Aljazair itu melakukan pertemuan maraton dengan para pejabat Suriah, termasuk Presiden Bashar al-Assad, serta para tokoh oposisi.*