Hidayatullah.com—Sekolah-sekolah dan klinik kesehatan di Afghanistan yang dibangun oleh Inggris dalam rangka mengambil hati rakyat dan melawan gerakan pemberontak Afghanistan, dipaksa tutup karena pemerintah setempat tidak sanggup menanggung biaya pemeliharaannya.
Dilansir Guardian (27/9/2012), pemerintah Inggris menggelontorkan dana jutaan pound selama enam tahun untuk membangun sarana pendidikan dan kesehatan di Afghanistan.
Guardian diberitahu, sebuah laporan rahasia tahun ini menyatakan bahwa bangunan-bangunan sekolah dan klinik di Provinsi Helmand sebagian dibangun tanpa konsultasi yang cukup dengan pemerintah Afghanistan dan tanpa memikirkan apakah pemerintah setempat mampu untuk memeliharanya atau tidak.
Pejabat senior Inggris di Helmand sedang bekerjasama dengan para menteri Afghanistan untuk mengidentifikasi sekolah-sekolah dan klinik-klinik yang dianggap penting dan harus tetap dibuka, sementara lainnya bisa ditutup antara saat ini sampai akhir tahun 2014.
Laporan itu menyebutkan dengan jelas bahwa Inggris “membangun terlalu banyak” di provinsi tersebut. Di mana hal itu merupakan konsekuensi dari upaya militer Inggris guna menarik simpati penduduk setempat, tulis Guardian.
Tidak jelas berapa banyak sekolah dan klinik yang akan ditutup. Namun, diperkirakan jumlahnya puluhan, terutama yang terletak di daerah pedesaan.
“Tentu saja kita membangun terlalu banyak,” kata seorang pejabat.
“Kita tidak berpikir tentang apakah Afghanistan mampu untuk menanggungnya. Tetapi hal ini dapat dimaklumi. Tidak ada seorang pun yang menyalahkan militer. Kita ingin menunjukkan kepeda mereka apa yang bisa kita perbuat untuk mereka [rakyat Afghanistan], tanpa memperhatikan tentang pemeliharaannya.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Duta Besar Inggris untuk Afghanistan Sir Richard Stagg kepada Guardian mengatakan, pembangunan berlebih itu disebabkan oleh keinginan kuat untuk menunjukkan kepada rakyat Afghanistan bahwa “kita serius” membantu mereka.*