Hidayatullah.com—Negara Qatar ingin menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan minyak Royal Dutch Shell dengan menaikkan jumlah sahamnya menjadi 7 persen, lansir Reuters (9/9/2012).
Middle East Economic Survey (MEES) mengatakan bahwa pengelola investasi negara Qatar Investment Authority (QIA) berupaya meningkatkan sahamnya di Shell dari di bawah 3 persen menjadi 7 persen, atau melebihi kepemilikan Blackrock yang mencapai 5 persen.
Shell menolak untuk mengomentari hal itu, lapor Reuters.
Pada bulan Mei, MEES melaporkan bahwa Qatar berusaha membeli 3-5 persen saham Shell. Shell mengkonfirmasi berita itu dengan mengatakan bahwa Qatar telah membeli sahamnya dalam jumlah besar.
Peraturan pasar saham di Inggris mengharuskan para pembeli lebih dari 3 persen saham perusahaan yang terdaftar dalam bursa harus membuka identitasnya. Dan Qatar belum mengungkapkan hal itu.
QIA menjadi pengelola investasi negara di kawasan Timur Tengah yang paling aktif saat ini. Tidak hanya mengandalkan investasi dalam negeri di bidang gas alam, Qatar membeli saham-saham produsen barang konsumsi seperti perusahaan pembuat mobil Jerman Porsche, sampai perusahaan keuangan seperti bank Inggris Barclays.
Seorang pejabat senior QIA pada bulan April mengatakan, krisis finansial menghalangi lembaganya untuk berinvestasi di bidang komoditi. Dan ia memperkirakan akan terjadi kesenjangan antara permintaan dan penawaran pada tahun 2016-2017.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain membeli saham Shell, sebelumnya QIA telah membeli saham perusahaan minyak Prancis, Total, dan perusahaan Eropa, Energias de Portugal dan Iberdrola.
QIA juga membeli saham Xstrata sebanyak 12,3 persen, sehingga menghalangi perusahaan tambang yang terdaftar di bursa London itu melebur dengan Glencore.
Shell, perusahaan tambang minyak dan gas asal Belanda, mengoperasikan proyek gas alam bernilai milyaran dolar di Qatar.*