Hidayatullah.com–Para penulis Saudi mengakui bahwa mereka memilih menerbitkan buku di luar Saudi untuk menghindari sensor dan mencari pasar yang lebih luas. Penerbit-penerbit Libanon dan Kairo, merupakan penerbit yang menjadi pilihan mereka. Kebanyakan buku yang diterbitkan di luar adalah buku sastra, demikian lansir Al Arabiya (9/4/2012)
Abdullah bin Bakhib salah satu penulis buku Saudi yang cukup dikenal menegaskan bahwa mayoritas buku-buku Saudi diterbitkan di Libanon,”Dan sebab yang cukup jelas bahwa hal itu untuk menghindari pemantauan.”
Manurut Bakhib, jika buku diterbitkan di Saudi maka bisa dibatalkan atau diedit sesuai dengan kondisi penerbitan buku Saudi, sedangkan di Beirut tidak ada syarat-syarat demikian.
Bahkan menurut Bakhib, bukunya yang terbut di Libanon bisa masuk ke Saudi melalui pameran buku internasional dan orang-orang Saudi sendiri banyak membeli buku di Libanon.
Bakhib sendiri juga menyampaikan bahwa para penulis Saudi berusaha mempromosikan bukunya dengan mengumumkan bahwa bukunya dilarang di Saudi dan dicetak di luar. Menurutnya, pelarangan terhadap buku tertentu merupakan kesempatan untuk melakukan promosi.
Sedangkan Ketua Komunitas Sastra Jazan Ahmad Al Harbi menyatakan bahwa para penulis memilih penerbit di luar Saudi karena penerbit-penerbit tersebut mengikuti pameran-pameran buku internasional, sedangakan penerbit Saudi tidak memperhatikan masalah itu.
Kini Sensor Saudi Tidak Ketat
Sedangkan penulis Misyari Ad Dzayidi menyampaikan bahwa penerbit-penerbit di luar Saudi seperti di Libanon dan Mesir lebih dahulu ada dan mereka lebih berpengalaman hingga para penulis Saudi memilih penerbit-penerbit tersebut. Namun, menurutnya penerbit-penerbit Saudi sekarang sudah semakin baik.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ad Dzayidi juga menegaskan bahwa pengawas buku yang dilakukan pihak Saudi saat ini sudah lebih longgar,”Saat ini pengawasan bukanlah hal yang penting, hal itu ada sebelum internet dan alat komunikasi modern”.