Hidayatullah.com—Menteri Luar Negeri Muhammad Kamel Amr berusaha meredakan ketakutan negara-negara Barat atas kelompok Islam Mesir, dengan mengatakan bahwa Islam Mesir pada umumnya moderat.
Berbicara di konferensi keamanan di Munich, Jerman, Amr mengatakan bahwa hasil pemilihan umum di Mesir tidak perlu ditakuti oleh siapapun.
Sebagaimana diketahui, partai-partai Islam yang selama pemerintahan Husni Mubarak dilarang, memenangi pemilihan umum parlemen belum lama ini.
“Orang seharusnya menilai berdasarkan perilaku mereka dan bukan prasangka,” kata Amr, dalam pernyataan yang diedarkan Kementerian Luar Negeri Mesir.
Menurut Amr, sepanjang sejarahnya masyarakat Mesir selalu moderat, sebuah fakta yang direfleksikan dalam penyataan kekuatan-kekuatan politik di negeri itu.
Amr yakin, Revolusi 25 Januari akan berhasil mencapai tujuannya, yaitu kebebasan, kehormatan dan keadilan sosial. Dan ia menambahkan bahwa para pemuda Mesir telah berhasil melakukan apa yang selama ini disangka tidak mungkin dilakukan.
“Mereka akan bisa membangun Mesir yang moderen dan kuat,” kata Amr dikutip Al Mishry Al Yaum (05/02/2012).
Pada hari Sabtu, Amr bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton. Dalam pertemuan itu Clinton memperingatkan bahwa kegagalan menyelesaikan perselisihan atas status lembaga-lembaga swadaya masyarakat penerima dana dari negara asing yang belum lama ini digeledah, bisa jadi akan membuat Mesir kehilangan dana bantuan dari AS.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Amerika Serikat menjanjikan bantuan militer kepada Mesir sebesar USD1,3 milyar dan bantuan ekonomi sebesar USD250 juta pada tahun 2012.*