Hidayatullah.com–Duta Besar Rusia untuk PBB mengatakan bahwa negaranya akan menggunakan hak veto pada setiap rancangan resolusi terhadap Suriah yang dianggapnya tidak dapat diterima. Di sisi lain, Amnesty International mengkritik keras sikap Moskow terhadap resolusi Dewan Keamanan, demikian dilansir Al-Jazeera.
Duta Besar Rusia Vitaly Churkin mengatakan, “Jika teks rancangan tersebut tidak dapat diterima, maka kita akan memilih menentangnya.”
Rusia meminta agar setiap rancangan resolusi harus terhindar dari intervensi militer. Selain itu, Rusia juga menolak pemungutan suara yang akan dilaksanakan dalam waktu mendatang soal inisiatif Arab.
Menurut koresponden Al-Jazeera di New York, mayoritas anggota Dewan Keamanan mendukung rancangan resolusi Arab-Barat.
Koresponden Al-Jazeera juga menambahkan bahwa beberapa pasal sudah selesai dimusyawarahkan oleh anggota DK, guna mencapai kesepakatan internasional.
Selain itu, Rusia dan Cina telah mendesak sebuah pasal untuk dimasukkan ke dalam rancangan resolusi tersebut, yang bunyinya menegaskan tidak ada penggunaan kekuatan militer untuk menyelesaikan kasus Suriah.
Adapun mengenai inisiatif Liga Arab yang mengusulkan agar Presiden Basyar Al-Assad menyerahkan kekuasaannya kepada wakilnya, Rusia menilai hal ini merupakan salah satu bentuk campur tangan urusan internal Suriah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Rusia dan Liga Arab juga berbeda pendapat soal mekanisme pelaksanaan rancangan resolusi terhadap Suriah tersebut.
Dalam menanggai sikap Rusia tersebut, Amnesti International mengeluarkan kritikan tajam terhadap Moskow soal resolusi Dewan Keamanan PBB itu.
Organisasi HAM itu menilai bahwa Rusia tidak bertanggungjawab atas resolusi tersebut.*