Hidayatullah.com–Tim psikiater yang ditunjuk pengadilan di Norwegia menyimpulkan bahwa Anders Behring Breivik, aktivis fndamentalis Kristen yang telah membunuh 77 orang Juli lalu, dalam keadaan tidak waras ketika melakukan kejahatan tersebut.
Aksi Breivik di Oslo dan Pulau Utoeya juga menyebabkan 151 orang mengalami luka-luka.
Para ahli jiwa mengatakan Breivik hanya mengidap paranoid schizophrenia, yang meyakini ia telah dipilih untuk menyelamatkan rakyat Norwegia.
Breivik juga yakin ia berhak untuk menentukan mana yang seharusnya dibiarkan hidup dan mana yang harus mati.
Kesimpulan tim psikiater yang tercantum dalam laporan setebal 243 halaman ini akan diuji oleh satu tim panel organisasi medis Norwegia.
Meski dinyatakan tidak sehat secara kejiawaan, ia masih akan menjalani persidangan April tahun depan dalam kasus ledakan bom di Oslo dan penembakan puluhan orang di Pulau Utoeya.
Breivik telah mengakui dakwaan yang dijatuhkan kepadanya namun menegaskan dirinya tidak bersalah.
Rumah sakit jiwa
Breivik mengatakan tindakan yang ia ambil bisa dikatakan kejam namun merasa tindakan tersebut perlu diambil.
Namun besar kemungkinan ia akan dikirim ke rumah sakit jiwa, bukan ke penjara, setelah menjalani proses hukum.
Sebelum keterangan resmi mengenai kondisi kejiwaan Breivik diumumkan, pengacaranya mengatakan Breivik tidak boleh dibiarkan bebas.
“Untuk kasus ini, apa pun kesimpulannya, Breivik harus tetap dikurung,” kata John Christian Elden, pengacara Breivik dikutip BBC.
“Jangan biarkan ia bebas di luar,” tandasnya.
Pada 22 Juli 2011 Breivik, dengan mengenakan pakaian polisi, meledakkan bom mobil di dekat kantor pemerintah di ibukota Oslo, yang menewaskan delapan orang.
Masih dengan seragam tersebut ia menuju Pulau Utoeya, yang menjadi lokasi kemah musim panas organisasi pemuda Partai Buruh yang berkuasa.
Di pulau ini Breivik melakukan aksi penembakan selama lebih dari satu jam menewaskan 69 orang.
Anti Islam
Sebelumnya, dalam manifesto yang ia terbitkan di internet, Breivik mengatakan berjuang untuk membela Eropa dari invasi orang-orang Islam.
Invasi Muslim ini, kata Breivik, dimungkinkan oleh kebijakan yang terapkan Partai Buruh di Norwegia dan Uni Eropa.
Dilansir Associated Press (23/7/2011), Kepala Kepolisian Norwegia Sveinung Sponheim juga pernah mengatakan, Breivik, “memiliki pandangan politik yang cenderung ke kelompok sayap kanan dan anti-Muslim.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut keterangan temannya yang dikutip koran Norwegia Verdens Gang, Breivik juga menjadi seorang ekstrimis sayap kanan pada usia akhir 20-an.
Dalam akun Facebook miliknya yang kini telah diblokir, Breivik menunjukkan ketertarikannya pada binaraga, politik aliran konservatif dan freemasonry. Dia menyukai serial televisi “Dexter” yang bercerita tentang pakar forensik polisi pelaku pembunuh berantai dengan target para penjahat yang lolos dari jerat hukum. Kasus ini mungkin berbeda jika pelakukanya beragama Islam.*