Hidayatullah.com—Persoalan pemurtadan tak hanya di Indonesia semata. Sabtu kemarin, (22/10/2011), ribuan Muslim Malaysia berunjukrasa di pinggiran kota di luar ibukota Kualalumpur, untuk mengecam upaya pemurtadan yang diduga dilakukan pihak gereja Methodist kepada umat Islam. “Kita berkumpul hari ini untuk menyelamatkan iman umat Islam karena ancaman pemurtadan,” kata Yusri Mohamad, ketua panitia, kepada massa pengunjuk rasa.
“Beberapa orang mengatakan mereka (non-Muslim) bekerja keras untuk menyebarkan agama mereka dan bahwa tidak ada yang salah dengan pemurtadan. Kita berkumpul hari ini untuk menghentikannya.”
Massa berkumpul di sebuah stadion di luar Kuala Lumpur untuk bersatu melawan apa yang mereka sebut “upaya untuk mengkristenkan umat Islam”.
Dipimpin oleh badan-badan non-pemerintah, aksi itu dihadiri sekitar 2.000 (sumber lain menyebutkan 10.000) demonstran Muslim yang marah atas maraknya upaya pemurtadan.
Polisi menggerebek sebuah gereja Metodis di dekat ibukota pada Agustus lalu atas dugaan bahwa pertemuan itu diadakan untuk mengkristenkan umat Islam. Penyelenggara pertemuan, sebuah organisasi non-pemerintah, membantah tuduhan tersebut dan mengatakan pertemuan itu adalah urusan amal. Pihak berwenang masih menyelidiki masalah itu.
Etnis Melayu Muslim di Malaysia membuat sekitar 60 persen dari total populasi 28 juta. Penduduk lainnya dari etnis Cina dan India, banyak dari mereka yang Buddha, Kristen, dan Hindu.
Mencerminkan meningkatnya kemarahan terhadap kebijakan gereja, kaum Muslim mengatakan, aksi damai mereka dimaksudkan untuk menunjukkan persatuan umat Islam dalam menghadapi upaya pemurtadan.
“Kegiatan ini baik sehingga dapat menyatukan umat Islam karena serangan baru pada gereja telah meningkatkan kekhawatiran tentang pemurtadan,” kata Muhammad Hassan Basori, seorang pedagang berusia 30-an, yang menghadiri aksi protes, kepada Reuters.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Spanduk yang dibawa massa antara lain bertuliskan “Katakanlah tidak untuk pemurtadan, jangan menantang posisi Islam” dan “Bersama mari kita mencegah pemurtadan”.
Juga teriakan berbunyi, “Mari kita berkumpul untuk menyelamatkan iman Muslim” dan “Allahu Akbar” pun menggema di kalangan demonstran.*