Hidayatullah.com–Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, negaranya menghentikan semua hubungan pertahanan dengan Zionis Israel.
Langkah itu dilakukan menyusul pengusiran Duta Besar Israel karena menolak meminta maaf atas penyerangan kapal aktivis yang menuju Gaza.
Penyerangan itu menyebabkan sembilan aktivis Turki tewas.
Laporan PBB menyimpulkan bahwa Israel menggunakan “kekuatan berlebihan” dalam serangan itu, namun blokade angkatan laut itu legal.
Turki berjanji untuk membawa kasus itu ke Mahakamah Internasional (ICJ) yang bermarkas di Den Haag, Belanda.
ICG adalah mahkamah PBB yang didirikan untuk menangani masalah antarnegara.
Para pakar mengatakan, Turki tampaknya tidak akan mungkin menggiring Israel ke ICJ karena berdasarkan peraturan mahkamah, Israel perlu memberikan persetujuan agar kasus itu diangkat.
Erdogan mengatakan, Turki “memutus total” hubungan pertahanan dengan Israel, setelah menurunkan tingkat hubungan diplomatik dengan negara itu.
“Hubungan dagang, militer, menyangkut industri pertahanan, kami hentikan,” katanya kepada wartawan di Ankara, sebagaimana diberitakan BBC, Selasa (6/9).
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Turki mengusir Duta Besar Israel tanggal 2 September lalu dan juga menghentikan hubungan militer dengan Israel minggu lalu.
Namun Erdogan menggambarkan serangan itu sebagai keji dan menuduh Israel bertindak sebagai “anak manja” di kawasan.
Kedua negara memiliki hubungan militer dalam 20 tahun terakhir, namun menurun dalam tahun-tahun terakhir.*