Hidayatullah.com—Lembaga pemasyarakatan Israel (The Israeli Prison Service/IPS) pada hari Kamis (4/08/2011) membebaskan 770 tahanan Palestina, termasuk seorang anggota parlemen Hamas.
Radio Israel mengatakan, para pejuang Palestina tersebut dibebaskan melalui beberapa pos pemeriksaan antara Israel dan Tepi Barat.
“Tahanan keamanan” adalah istilah yang digunakan Israel untuk merujuk kepada tahanan yang dihukum karena menentang pendudukan Israel.
Menteri Lembaga Kemasyarakatan Palestina mengatakan bahwa 770 tahanan berasal dari Tepi Barat, Jalur Gaza dan kota-kota Arab di Israel, dan dibebaskan dari penjara di Ketziot dan Nafha (Rimon), Israel, setelah menjalani hukuman mereka.
Kementerian mengatakan bahwa para tahanan tidak dibebaskan menurut hukum Israel, yang memungkinkan direktur penjara-penjara Israel mengurangi satu atau dua bulan masa tahanan sesuai dengan kondisi kemanusiaan tahanan.
Penahanan itu dihentikan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk melepaskan tahanan Palestina guna menekan Hamas melepaskan Gilad Shalit, tentara Israel, yang ditawan.
Saluran 7 televisi yang merupakan media sayap kanan Israel mengatakan, para tahanan dibebaskan sesuai dengan peraturan yang baru diberlakukan beberapa hari lalu oleh IPS, setelah banyak tekanan dari Knesset dan Komite Lingkungan dan Dalam Negeri Israel.
Peraturan baru menyatakan bahwa jumlah maksimum tahanan di lembaga pemasyarakatan Israel tidak bisa melebihi 17.700. Ia menambahkan bahwa setiap tahanan harus diberi minimal 3 meter persegi ruang tamu, untuk itu pihak penjara harus membagi wilayahnya dengan jumlah tahanan yang ada.
Jumlah seluruh tahanan di Israel 17.700 orang. Setelah sebagian dibebaskan Kamis, populasi tahanan sekarang “dalam keseimbangan,” kata laporan itu.
Kementerian itu mengatakan bahwa anggota parlemen Hamas, Sheikh Hassan Yousef, dibebaskan setelah menjalani hukuman enam tahun di penjara Israel. Ia menambahkan bahwa Mahmoud Hamid Al-Sharif juga dibebaskan setelah menjalani hukuman 17 tahun.
Yousef adalah anggota Dewan Legislatif Palestina dan dianggap oleh banyak pihak sebagai sosok Hamas yang paling dikenal di Tepi Barat dan mewakili gerakan dari sayap lebih moderat. Pemerintah Israel menangkap lebih dari 41 anggota parlemen Hamas dan menteri setelah kelompok militer yang berbasis di Gaza menculik Shalit pada bulan Juni 2006. Karena itu kemudian Israel menangkap walikota, akademisi, dan menteri .
Hamas mengatakan bahwa Yousef adalah salah satu tokoh yang dinegosiasikan sebagai ganti pembebasan Shalit. Gerakan ini menambahkan bahwa Israel masih menahan 15 anggota parlemen Hamas.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sejak Desember 2009, mediator Jerman dan Mesir telah gagal menyelesaikan ‘kesepakatan pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel karena adanya perbedaan pada kedua belah pihak.
Hamas ingin Israel membebaskan 1.000 warga Palestina yang ada di penjara Israel sebagai pertukaran pembebasan Shalit, dan gerakan Palestina dilaporkan menyodorkan 450 nama yang dipenjara Israel.
Israel juga membebaskan tawanan wilayah Arab Israel serta beberapa pemimpin sayap militer Hamas. Isu lain yang belum diselesaikan Israel adalah permintaan untuk mendeportasi hampir 100 dari 450 tahanan “berat”, yang direncanakan dibebaskan sesuai kesepakatan tersebut.*
Keterangan foto: Anggota parlemen Hamas Sheikh Hassan Yousef