Hidayatullah.com–Seorang pejabat senior Iran menyalahkan Israel dan Amerika Serikat (AS), dua sejoli yang dianggapnya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang ilmuwan Iran, demikian kantor berita Fars melaporkan.
Darioush Rezaie, 35 tahun, seorang dosen universitas yang bergelar doktor di bidang Fisika, telah ditembak mati oleh seorang pengendara motor di Teheran pada hari Sabtu (23/7/2011).
Iranian Student News Agency (ISNA) mengutip dari seorang polisi yang tak disebutkan namanya, menyebut Rezaie adalah seorang pakar nuklir, akan tetapi Deputi Menteri Dalam Negeri Safarali Baratlou mengatakan hal tersebut belum pasti.
“Aksi teroris AS-Israel beberapa hari yang lalu tersebut, yang sasarannya adalah salah satu ilmuwan terkemuka di negeri ini, adalah contoh lain dari tingkat kebencian Amerika Serikat (terhadap Iran),” ujar Juru Bicara Parlemen, Ali Larijani dalam sebuah pidato di tubuh legislatif.
Aparat keamanan Iran sedang melakukan investigasi terkait pembunuhan tersebut, tetapi belum dilaporkan adanya penangkapan terhadap siapapun yang dicurigai berada di balik peristiwa ini.
Larijani juga menyalahkan “American Adventurism” atas tewasnya komandan senior Kesatuan Elite Garda Revolusioner dan 5 orang lainnya ketika terjadinya ledakan sebuah ladang tambang di jalan raya.
“Orang-orang Amerika yang menganggap tindakan semacam itu dalam apa yang mereka sebut kepemimpinan dunia sebagai suatu hal yang diperkenankan, sebaiknya memikirkan baik-baik mengenai konsekuensinya,” lanjut Larijani.
Hingga saat ini, belum ada satu pihak pun yang mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Rezaie.
Sebelumnya, beberapa pakar nuklir Iran telah dibunuh dalam beberapa tahun terakhir. Seorang ilmuwan juga terbunuh dan seorang lainnya terluka di Teheran pada bulan November tahun lalu.
Pertikaian Iran dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya saat ini tengah meruncing terkait dengan program nuklir Iran, yang dituduh oleh Barat hanya menjadi tudung untuk menyembunyikan pembuatan bom di baliknya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Iran, salah satu produsen minyak utama di dunia, menyangkal tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa pengayaan uranium yang mereka lakukan tak lain dan tak bukan hanyalah untuk tujuan-tujuan sipil.
Penolakan Teheran untuk menghentikan proyek pengayaan uraniumnya tersebut menyebabkan negara tersebut dikenakan serentetan sanksi dari PBB, Uni Eropa dan yang tak ketinggalan pula, negara yang selalu mengklaim dan menobatkan diri sebagai superpower dan polisi dunia, Amerika Serikat. Akan tetapi Iran tetap tak bergeming dan program nuklir mereka masih terus berjalan. */Zahra