Hidayatullah.com–Selama lima tahun terakhir, militer Zionis Israel telah menahan lebih dari 800 pemuda dan anak-anak Palestina yang melempari batu pada tentara Zionis, kemudian menginterogasi dan memenjarakan banyak dari mereka, kata kelompok hak asasi dalam sebuah laporan yang dirilis Senin (18/7).
Laporan 70 halaman yang berisi statistik militer dan hasil wawancara, kelompok hak-hak asasi Israel B’Tselem menghitung setidaknya 835 anak di bawah umur ditahan dari tahun 2005 sampai awal 2011, termasuk 34 anak-anak berusia 13 tahun, bahkan lebih muda lagi.
Dalam kasus terburuk, B’Tselem menyebutkan, seorang anak berusia 8 tahun ditangkap di Tepi Barat pada bulan Februari.
Tentara membebaskan anak itu setelah menyadari dia bukan anak yang mereka cari-cari, melainkan anak yang berusia 9 tahun. Pasukan kemudian memborgol anak 9 tahun itu, ditutup matanya, dan membawanya ke pusat penahanan tempat ia diinterogasi dan ditahan selama lima jam, menurut laporan tersebut. Pasukan Israel akhirnya membebaskan anak itu setelah memutuskan dia masih di bawah umur.
B’Tselem menyatakan, dalam upaya pemerintah Israel menegakkan hukum (versi penjajah), para tentara melakukan penggrebekan malam hari, memborgol, menutup mata, interogasi, dan penolakan akses ke pengacara untuk anak-anak selama berjam-jam, yang seringkali tidak proporsional terhadap tindakan anak-anak Palestina tersebut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Pihak berwenang perlu menegakkan hukum, tetapi mereka harus melakukannya dengan cara yang halal yang sesuai dengan tindakan dan orang-orang melakukan tindakan itu,” kata penulis laporan itu, Naama Baumgarten-Sharon.*