Hidayatullah.com–Pangkalan militer Italia di Afghanistan diserang, Ahad (5/6/2011). Pihak berwenang Afghanistan menyatakan telah menangkap 11 orang yang dituduh melakukan serangan mematikan tersebut.
Salah satu bom itu menyerang Tim Rekonstruksi Provinsi (PRT) yang dikomandani Italiua, sementara bom lainnya meledak di sebuah daerah ramai di kota itu. Kedua pemboman itu diklaim oleh Taliban.
Daud Sabbah, gubernur Provinsi Herat, mengatakan, 11 orang yang merencanakan dan melakukan serangan-serangan itu telah ditangkap. Termasuk di antara mereka adalah seorang pria yang meledakkan bom di pusat kota, dekat Lapangan Bioskop.
Menurut gubernur, pasukan keamanannya juga menangkap seorang tersangka yang akan menyerang konsulat AS. Pria itu memakai seragam polisi ketika ditangkap, katanya.
Serangan-serangan meningkat lagi di sejumlah daerah di Afghanistan akhir-akhir ini. Dalam satu salah satu hari paling mematikan, tujuh prajurit ISAF pimpinan NATO tewas dalam serangan bom di Afghanistan selatan pada 26 Mei.
Lebih dari 220 prajurit asing tewas dalam serangan-serangan di Afghanistan sepanjang tahun ini.
Konflik meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun lalu ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.
Sebanyak 711 prajurit asing tewas dalam perang di Afghanistan sepanjang tahun lalu, yang menjadikan 2010 sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan asing, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas situs independen icasualties.org.
Jumlah kematian sipil juga meningkat, dan Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengumumkan bahwa 2.043 warga sipil tewas pada 2010 akibat serangan Taliban dan operasi militer yang ditujukan pada gerilyawan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pemimpin Taliban Mullah Omar telah menyatakan, pihaknya meningkatkan serangan taktis terhadap pasukan koalisi untuk memerangkap musuh dalam perang yang melelahkan dan mengusir mereka seperti pasukan eks-Uni Sovyet.
Saat ini terdapat lebih dari 150.000 prajurit asing yang ditempatkan di Afghanistan untuk membantu pemerintah “bineka” Presiden Hamid Karzai memerangi pejuang Taliban.*