Hidayatullah.com–Setelah terluka akibat serangan yang dilancarkan kelompok penentang pemerintah, Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh berbicara lewat rekaman suara yang ditayangkan televisi pada Jum’at malam (03/5) waktu setempat.
Saleh menyebut pelaku serangan ke masjid dalam kompleks kepresidenan pada saat shalat Jum’at itu dilakukan oleh “sekelompok penjahat” yang berasal dari suku musuh.
“Saya memberi hormat kepada angkatan bersenjata kita dan pasukan keamanan yang siap siaga menghadapi serangan oleh sekelompok penjahat, yang tidak ada hubungannya dengan apa yang disebut revolusi pemuda ini,” kata Saleh. “Tujuh orang petugas menjadi martir.”
Menurut laporan seorang deputi menteri penerangan sebelumnya, presiden yang berusia 69 tahun itu hanya mengalami luka ringan dan dalam sekadaan sehat. Sementara perdana menteri mengatakan, seorang diplomat senior, wakilnya, jurubicara parlemen dan beberapa pejabat lain terluka dalam serangan itu.
Presiden Saleh menunjuk suku Hashed sebagai pihak yang bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.
Namun tudingan itu dibantah oleh Sadeq Al-Ahmar dari suku Hashed, yang bertempur melawan pasukan pendukung Saleh di ibukota Sanaa.
Hari Jum’at (03/5) pertempuran sengit pecah di ibukota Yaman, di mana warga berlindung di rumah-rumah mereka karena banyaknya ledakan yang mengguncang kota.
“Sebuah serangan pengecut dengan menggunakan bahan peledak terjadi saat shalat Jum’at di masjid dalam kompleks kepresidenan, di mana terdapat Saleh dan para pejabat senior,” lapor kantor berita resmi pemerintah Saba.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Setelah serangan itu sumber keamanan mengatakan, pasukan yang setia kepada Presiden Saleh menyerbu sebuah rumah pemimpin federasi suku Hashed.
Beberapa pejabat tinggi Yaman yang terluka telah diterbangkan ke Arab Saudi guna mendapatkan perawatan. Demikian dikatakan sebuah sumber medis, Sabtu (04/5).
Media penyiaran Arab menlaporkan, wakil perdana menteri mengalami luka serius akibat ledakan itu.*